每日一习话 - Image from hebnews
Bolong.id - Xi Jinping menggali lebih dalam konsep ideologis, semangat humanistik, dan etika yang terkandung dalam budaya tradisional Tiongkok yang unggul, serta mewarisi dan berinovasi sesuai dengan kebutuhan zaman, sehingga budaya Tiongkok dapat menunjukkan pesona permanen dan gaya kontemporer.
Bagian ini berasal dari laporan Xi Jinping di Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-19 pada 18 Oktober 2017.
Laporan itu mencatat, kebudayaan tradisional Tionghoa yang unggul memiliki sejarah yang panjang, luas dan mendalam, serta merupakan “akar” dan “jiwa” bangsa Tionghoa, Ideologi, jiwa humanistik, dan etika yang terkandung di dalamnya merupakan inti pemikiran dan jiwa Tionghoa.
Baik sejarah maupun kenyataan telah menunjukkan bahwa jika suatu negara atau bangsa tidak menghargai ideologi dan budayanya sendiri dan kehilangan jiwanya, maka negara atau bangsa tersebut tidak dapat berdiri. Dilansir TouTiao pada Jumat (26/02/2021).
Hanya dengan tidak melupakan sejarah kita bisa membuka masa depan, dan hanya dengan pandai waris bisa pandai inovasi. Untuk mewarisi dan mengembangkan budaya tradisional Tiongkok yang unggul, "kita harus berpegang pada pendekatan Marxis, mengadopsi sikap Marxis, dan secara organik mengintegrasikan promosi budaya tradisional yang sangat baik dan pengembangan budaya modern" kata Xi yang tertuang dalam dokumen tersebut.
Dalam amalan besar menganut dan mengembangkan sosialisme bercirikan Tionghoa, kuncinya adalah memanfaatkan dan mengembangkan budaya tradisional unggulan bangsa Tionghoa yang telah diperkaya secara terus menerus selama lima ribu tahun.
Cara itu akan meremajakan dan memajukan perkembangan sosialisme bercirikan Tionghoa di era baru, yaitu melakukan transformasi kreatif dan pengembangan inovatif untuk lebih membangun jiwa Tionghoa, nilai Tionghoa dan kekuatan Tionghoa. Hanya dengan cara inilah bangsa Tiongkok dapat berdiri lebih tinggi diantara bangsa-bangsa di dunia dengan postur yang lebih tegap. (*)