Lama Baca 3 Menit

Matahari Buatan China Cetak Rekor, Capai Suhu Plasma

29 May 2021, 14:19 WIB

Matahari Buatan China Cetak Rekor, Capai Suhu Plasma-Image-1

Pusat kendali tokamak superkonduktor canggih eksperimental - Image from Xinhuanet 

Hefei, Bolong.id – Ilmuwan Tiongkok telah menetapkan rekor dunia baru dalam mencapai suhu plasma 120 juta derajat Celcius selama 101 detik dalam percobaan terbaru pada hari Jumat, sebuah langkah kunci menuju uji coba reaktor fusi.

Dilansir dari Xinhuanet ( 新华网 ) pada Jumat (28/05/2021), terobosan ini diumumkan oleh Gong Xianzu, seorang peneliti di Institut Fisika Plasma Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (ASIPP), yang bertanggung jawab atas eksperimen yang dilakukan di Hefei, ibu kota Provinsi Anhui, Tiongkok timur.

Percobaan di Tokamak superkonduktor canggih eksperimental (EAST), atau matahari buatan Tiongkok, juga menyadari suhu plasma 160 juta derajat Celcius, berlangsung selama 20 detik.

Tujuan akhir EAST, yang terletak di ASIPP di Hefei, adalah untuk menciptakan fusi nuklir seperti Matahari, menggunakan deuterium yang berlimpah di laut untuk menyediakan aliran energi bersih yang stabil.

Diperkirakan bahwa deuterium dalam satu liter air laut dapat menghasilkan, melalui reaksi fusi, jumlah energi yang setara dengan 300 liter bensin.

Matahari Buatan China Cetak Rekor, Capai Suhu Plasma-Image-2

Anggota staf melakukan peningkatan - Image from Xinhuanet 

Sekitar 300 ilmuwan dan insinyur dimobilisasi untuk mendukung pengoperasian fasilitas percobaan berbentuk donat, yang meliputi sistem vakum, sistem gelombang RF, sistem hamburan laser, dan sistem gelombang mikro. Pekerjaan persiapan dan peningkatan untuk percobaan dimulai sekitar setahun yang lalu, kata institut itu.

"Ini pencapaian besar di bidang fisika dan teknik Tiongkok. Keberhasilan eksperimen tersebut meletakkan dasar bagi Tiongkok untuk membangun stasiun energi fusi nuklirnya sendiri," kata Song Yuntao, direktur ASIPP.

Pada November 2018, EAST menghasilkan suhu elektron 100 juta derajat Celcius di plasma intinya, hampir tujuh kali suhu interior Matahari. Tahun lalu, EAST mencapai suhu plasma 100 juta derajat Celcius selama 20 detik.

Berbeda dengan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas alam, yang terancam habis dan mengancam lingkungan, bahan mentah yang dibutuhkan untuk "matahari buatan" hampir tidak terbatas di bumi. Oleh karena itu, energi fusi dianggap sebagai energi akhir yang ideal dengan potensi untuk membantu Tiongkok mewujudkan netralitas karbon.

Energi fusi, salah satu batas terbesar fisika saat ini, tidak hanya membutuhkan kemampuan penelitian ilmiah terbaik tetapi juga instrumen eksperimental yang masif.

Sejak beroperasi pada tahun 2006, EAST yang dirancang dan dikembangkan Tiongkok telah menjadi platform pengujian terbuka bagi ilmuwan Tiongkok dan internasional untuk melakukan eksperimen terkait fusi. (*) 


Informasi Seputar Tiongkok