Lama Baca 3 Menit

Puluhan Jenazah Diduga Korban COVID-19 Mengapung di Sungai Gangga India

13 May 2021, 08:25 WIB

Puluhan Jenazah Diduga Korban COVID-19 Mengapung di Sungai Gangga India-Image-1

Mayat di Sungai Gangga - Image from tribun

New Delhi, Bolong.id - Puluhan mayat tampak terdampar di tepi Sungai Gangga. Kondisi ini terjadi seiring melonjaknya jumlah korban meninggal akibat Covid-19.

Dilansir dari 中原新闻网, India saat ini menyumbang satu dari tiga kematian yang dilaporkan akibat virus corona di seluruh dunia. Hal ini menyebabkan sistem kesehatan India kewalahan, meskipun ada sumbangan tabung oksigen dan peralatan medis lainnya dari seluruh dunia.

Di sisi lain, bagian pedesaan India tidak hanya memiliki perawatan kesehatan yang lebih sederhana, tetapi sekarang juga harus menghadapi kekurangan kayu untuk kremasi tradisional Hindu.

Pihak berwenang mengatakan, pada hari Selasa (11/5/2021), mereka sedang menyelidiki penemuan sejumlah mayat yang ditemukan mengambang di Sungai Gangga di dua negara bagian yang terpisah.

“Saat ini sangat sulit bagi kami untuk mengatakan dari mana mayat-mayat ini berasal,” kata M P Singh, pejabat tinggi pemerintah di distrik Ghazipur, di Uttar Pradesh seperti yang dikutip Reuters.

Akhand Pratap, seorang penduduk setempat, mengatakan bahwa banyak warga yang membenamkan jenazah di sungai suci Gangga sebagai ganti kremasi karena mereka kekurangan kayu kremasi.

Bahkan di ibu kota, New Delhi, banyak korban Covid-19 ditinggalkan oleh kerabat mereka setelah dikremasi. Alhasil, relawan lah yang harus mencuci abunya, mendoakan mereka, dan kemudian membawa mereka untuk disebar ke sungai di kota suci Haridwar, bermil-mil jauhnya.

“Organisasi kami mengumpulkan sisa-sisa ini dari semua krematorium dan melakukan ritual terakhir di Haridwar sehingga mereka dapat mencapai keselamatan,” kata Ashish Kashyap, seorang sukarelawan dari organisasi amal Shri Deodhan Sewa Samiti.

Data Reuters yang mengutip Kementerian Kesehatan India juga menunjukkan, rata-rata kasus infeksi corona tujuh hari mencapai rekor 390.995 pada hari Selasa, dengan 3.876 kematian.

Kematian resmi Covid-19, yang menurut para ahli hampir pasti tidak dilaporkan, berada di bawah seperempat juta.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Senin bahwa mereka menganggap varian virus corona yang pertama kali diidentifikasi di India tahun lalu sebagai varian yang menjadi perhatian global, dengan beberapa studi pendahuluan menunjukkan bahwa virus itu menyebar lebih mudah. (*)

Informasi Seputar Tiongkok