Lama Baca 3 Menit

Vaksin Pfizer/BioNTech Boleh Dipakai di China

24 July 2021, 09:46 WIB

Vaksin Pfizer/BioNTech Boleh Dipakai di China-Image-1

Vaksin Pfizer digunakan di China - Image from Bisnis.com

Bolong.id - Tiongkok melaporkan segera menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer/BioNTech. Ini adalah pertama kalinya Tiongkok menyetujui vaksin buatan luar negeri disetujui di negaranya.

Dilansir dari 网易 pada Jumat (23/7/2021), Fosun Pharma yang berbasis di Shanghai mengatakan Administrasi Produk Medis Nasional (NMPA) baru-baru ini menyelesaikan tinjauan panel ahli dari vaksin mRNA Covid-19 tersebut. Dikatakan Fosun akan mengembangkan vaksin itu dengan perusahaan Jerman BioNTech.

Vaksin ini sendiri nantinya akan berubah nama di Tiongkok, dari Pfizer/BioNTech ke BNT162b2. Merek dagangnya adalah Comirnaty. Di Tiongkok, vaksin itu disebut sebagai vaksin Fosun-BioNTech. Karena nantinya akan diproduksi Fosun Pharma.

Sementara itu sebuah pemberitaan majalah lokal Caixin menyebut bahwa regulator sedang mempertimbangkan pemberian BNT162b2 kepada mereka yang telah divaksinasi penuh sebagai booster.

Kebanyakan vaksin yang dikembangkan di Tiongkok tidak menggunakan teknologi mRNA atau rekayasa genetik melainkan menggunakan virus yang tidak aktif. Menurut hasil penelitian, vaksin-vaksin mRNA seperti Pfizer/BioNTech, Moderna, dan AstraZeneca, memiliki tingkat efikasi yang lebih tinggi bahkan hingga lebih dari 90%.

Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional (NHC) dalam update hariannya menyebut bahwa 1,4 miliar dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di Tiongkok, Selasa (20/7/2021). Laju vaksinasi ini sedikit terhambat mengingat aturan pemerintah pusat yang tidak mewajibkan vaksin.

Namun, sejumlah pemerintah daerah telah mempercepat upaya vaksin dengan memberi batasan pada warga yang enggan disuntik. Di Provinsi Guangxi misalnya, mereka yang tidak divaksin dilarang mendatangi sejumlah fasilitas umum termasuk sekolah.

"Mereka yang belum disuntik harus bergegas dan ditusuk untuk menghindari mempengaruhi kembalinya anak Anda ke sekolah," kata pemberitahuan di Provinsi Guangxi Barat. (*)


Informasi Seputar Tiongkok