Anggrek Tanah China - Image from CGTN
Bolong.id - Dalam karya Yi Jian Zhi, sastrawan terkenal Hong Mai dari Dinasti Song Tiongkok kuno menceritakan sebuah kisah tentang pengobatan batuk darah dengan anggrek tanah Tiongkok.
Dilansir dari CGTN, ada seorang terpidana mati di Provinsi Zhejiang, Tiongkok timur, yang bersyukur bahwa petugas penjara telah merawatnya dengan baik. Sebelum dihukum mati, dia memberi petugas resep rahasia sebagai balasannya.
"Saya dimasukkan ke penjara tujuh kali. Saya mengalami siksaan berat dan saya terluka di dada dan paru-paru saya sehingga saya muntah darah. Tetapi setiap kali saya meminum resep ini, luka saya menjadi lebih baik," kata tahanan itu.
Segera setelah tawanan itu meninggal, algojo membedah dan menemukan puluhan lubang di paru-parunya berisi bubuk putih. Ketika Hong Mai mendengar cerita itu, dia menuliskan resepnya.
Kemudian, ia menggunakan resep ini untuk mengobati seorang prajurit dengan hemoptisis parah. Hebatnya, tentara itu sembuh sehari setelah minum obat tradisional Tiongkok.
Resep tersebut menunjukkan bahwa menggiling anggrek tanah Tiongkok menjadi bubuk dan memasukkannya ke dalam sup nasi dapat membantu menghentikan pendarahan.
Anggrek tanah Tiongkok, yang terutama digunakan untuk pendarahan paru-paru dan perut, tangan dan kaki pecah-pecah di musim dingin dan luka bengkak, memiliki sifat zat yang kuat dan efek hemostatik pada paru-paru dan efek positif pada pertumbuhan otot dan kulit. Tanaman ini juga dapat meningkatkan penyembuhan lesi fokal, seperti yang ditulis Li Shizhen dalam Compendium of Materia Medica.
Menurut Chinese Pharmacy Dictionary, itu secara klinis digunakan dalam pengobatan penyakit seperti pendarahan ulkus lambung dan duodenum, TBC, luka bakar dan luka bedah dan fisura anus.
Umbi anggrek tanah Tiongkok yang memiliki rasa pahit dan astringen serta sifatnya yang sejuk biasanya digunakan sebagai obat.
Anggrek tanah Tiongkok (Bletilla striata) adalah spesies tumbuhan berbunga dalam keluarga anggrek Orchidaceae. Ia menyukai iklim yang sejuk dan lembab dan lebih menyukai tempat dengan suhu tahunan rata-rata 18 derajat Celcius, curah hujan tahunan 1.300-1.800 milimeter, dan kelembaban tanah 30 hingga 35 persen. Tanaman ini asli Tiongkok dan tersebar secara luas di provinsi-provinsi di sepanjang Sungai Yangtze. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
