Lama Baca 3 Menit

Pembeli Online China Banyak Keluhkan Kiriman Makanan

23 November 2020, 11:49 WIB

Pembeli Online China Banyak Keluhkan Kiriman Makanan-Image-1

Produk Pangan - Image from chinadaily

Beijing, Bolong.id - Pengadilan Tiongkok telah mengurus sejumlah besar sengketa belanja online yang disebabkan oleh produk makanan, selama beberapa tahun terakhir. Keluhan terbanyak menyangkut keamanan, kata pengadilan tinggi Tiongkok pada hari Kamis (19/11).

Dari 1 Januari 2017 hingga 30 Juni tahun ini, pengadilan secara nasional menyidangkan 49.000 kasus yang melibatkan kontrak belanja online, menurut laporan Justice Big Data Institute, yang dipimpin oleh pusat layanan informasi Mahkamah Agung Rakyat.

Laporan tersebut menyatakan bahwa lebih dari 45 persen sengketa tersebut melibatkan makanan, diikuti oleh produk elektronik dan perawatan kesehatan.

Keamanan pangan adalah keluhan utama di antara konsumen, menurut laporan itu. Pada Maret 2019, misalnya, seorang konsumen asal Guangdong membeli sebotol bubuk protein kaviar melalui platform belanja online seharga 588 yuan (sekitar 1,2 juta rupiah), tetapi dia menemukan cacing di kemasan dan menuntut platform tersebut ke pengadilan.

Dalam putusan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Internet Guangzhou di Guangdong awal tahun ini, platform yang tidak disebutkan dalam keputusan itu, diperintahkan untuk membayar 5.880 yuan (sekitar 12 juta rupiah) kepada Feng, 10 kali lipat dari harga asli, "karena tidak dapat memberikan bukti kuat untuk membuktikan makanan telah diberi uji keamanan sebelum dijual, yang berarti tidak sepenuhnya melaksanakan tugas inspeksi, "kata pengadilan.

Di bawah peraturan keamanan pangan, penyedia makanan harus meninjau izin usaha dan kualifikasi produsen makanan, katanya, menambahkan platform itu juga diperintahkan untuk mengembalikan 588 yuan kepada konsumen.

Dalam laporan tersebut, lembaga tersebut menyatakan bahwa jumlah uang dan kompensasi yang diinginkan konsumen dalam banyak kasus tidak besar, namun ditambahkan bahwa kesadaran konsumen untuk menyelesaikan sengketa melalui proses pengadilan telah meningkat.

Dilansir dari China Daily, selain keamanan pangan, iklan palsu, penipuan, pemalsuan, dan produk yang tidak memiliki simbol kualifikasi juga sering menjadi subjek keluhan, tambahnya. (*)