Belanja Saat 11.11, Apa Artinya Bagi Ekonomi Tiongkok? - Image from 百度
Bolong.id - Sejak awal pekan ini, platform e-commerce dan toko-toko di Tiongkok telah memulai promosi "Double Eleven". Konsumsi komoditas tidak hanya menjadi sarana bagi konsumen di Tiongkok, tetapi juga merupakan cara untuk mengukur tingkat ekonomi Tiongkok.
Dilansir dalam 腾讯网 pada (02/11/2021) Menurut statistik, PDB Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir dalam bidang konsumsi pribadi telah menyumbang sekitar 55% hingga 60%, dan angka ini perlahan meningkat sejak 2010.
Proporsi untuk negara maju umumnya sekitar 75%. Data lain menunjukkan bahwa tingkat tabungan per kapita penduduk Tiongkok menempati urutan pertama di dunia, yang menunjukkan bahwa keinginan menabung penduduk Tiongkok membatasi tingkat konsumsi.
Sementara sejumlah besar aset mengalir ke bank dan lembaga lain untuk tabungan tetap, yang akan membuat konsumsi domestik melemah. Jika lebih serius, itu dapat membatasi akumulasi perusahaan teknologi tinggi lokal di Tiongkok sebagai terobosan dan inovasi.
Belanja Saat 11.11, Apa Artinya Bagi Ekonomi Tiongkok? - Image from 百度
Pada saat yang sama, di sisi lain, karena kebiasaan konsumsi pribadi, Tiongkok memiliki kepercayaan diri untuk melakukan sensor skala besar pada tahap awal pandemi.
Sebagian besar Tiongkok tidak akan benar-benar kembali sepenuhnya bekerja dan produksi seperti saat sebelum pandemi. Jika tidak ada cadangan aset pribadi yang kuat, tidak ada negara yang berani membiarkan orang untuk sementara meninggalkan pekerjaan dan tinggal dalam isolasi untuk waktu yang lama.
Pada kuartal ketiga dan keempat tahun lalu, setelah pandemi covid-19 stabil, justru mengandalkan akumulasi kekayaan pribadi yang berani diusulkan untuk meningkatkan pemulihan permintaan domestik yang stabil. Keinginan konsumen yang terakumulasi terlalu lama dengan cepat dilepaskan, hal ini yang juga dapat berkontribusi pada pemulihan kuat industri manufaktur Tiongkok setelah pandemic covid-19.
Dilaporkan bahwa pada awal tahun 2000 di Tiongkok hanya sekitar 1% dari keluarga kelas menengah dan pada tahun 2020 proporsi ini telah mencapai 25%. Hingga pada tahun ini, kekayaan yang dibawa oleh kebangkitan ekonomi Internet Tiongkok mencapai posisi kedua di dunia.
Konsumsi ekonomi, setiap negara akan memiliki tradisi yang berbeda, tiap penduduk tidak boleh meremehkan konsep konsumsi tradisional dan juga tidak perlu mengkritik konsep konsumsi negara lain. Untuk mengelola ‘rekening’ dari masing-masing negara dengan baik, jalan menuju kebangkitan ekonomi itu pasti akan ada kontribusinya masing-masing.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement