Lama Baca 3 Menit

Inggris Sedia Vaksin Minggu Depan, Indonesia Akhir Desember

03 December 2020, 08:32 WIB

Inggris Sedia Vaksin Minggu Depan, Indonesia Akhir Desember-Image-1

Vaksin - Image from idntimes

Jakarta, Bolong.id -Pfizer dan BioNTech mengumumkan pada Selasa (01/11) bahwa vaksin COVID-19 mereka disetujui pemerintah inggris dan tersedia minggu depan. Di Indonesia masuk akhir Desember 2020, kata menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di sebuah Konvensi Internasional.

"Pemerintah hari ini telah menerima rekomendasi dari Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan independen (MHRA) untuk menyetujui vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk digunakan," kata departemen kesehatan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Rabu (2/12).

"Vaksin akan tersedia di seluruh Inggris mulai minggu depan," kata pernyataan itu, dengan kelompok prioritas termasuk penghuni panti jompo, staf kesehatan dan perawatan. Dilansir dari CNBC, Rabu (02/11/2020).

Inggris sendiri telah memesan 20 juta dosis vaksin Pfizer tetapi belum diketahui berapa jumlah yang akan tiba tahun ini. Vaksin ini membutuhkan dua dosis agar tubuh kebal Covid-19.

Bagaimana dengan Indonesia?


Pada akhir tahun 2020 ini, pasokan vaksin COVID-19 akan masuk ke Indonesia. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya di hadapan para peserta dari seluruh negara yang mengikuti secara virtual perhelatan Konvensi Internasional Hulu Minyak dan Gas Indonesia 2020, dikutip dari Kontan.co.id Kamis (03/12).

"Jika semua berjalan sesuai rencana, Insya Allah kami berharap pasokan vaksin Covid-19 sudah siap pada Desember 2020 dan segera ditindaklanjuti dengan vaksinasi yang mahal di seluruh negeri pada 2021," katanya, Rabu (2/12).

Pemerintah telah mengalokasikan cadangan anggaran untuk penangananan Covid-19 dan vaksinisasi baik untuk tahun ini maupun tahun depan sebesar Rp 34,23 triliun. Rinciannya, untuk tahun ini sebesar Rp 5 triliun dan tahun depan mencapai Rp 29,23 triliun. (*)