Vaksinasi - Image from cloudinary.com
Jakarta, Bolong.id- Ahli vaksin asal Indonesia, Dirga Sakti Rambe mengungkapkan keprihatinannya atas resistensi publik terhadap program vaksinasi COVID-19 di masa depan karena berita hoax seputar vaksin yang sedang dikembangkan.
Dirga percaya hoax seputar vaksin COVID-19 sangatlah berbahaya. Menurutnya penentangan ini bisa berdampak langsung pada program vaksinasi lainnya yang sudah berlangsung puluhan tahun di Indonesia.
Sebelum adanya hoaks diketahui minat masyarakat untuk melakukan vaksinasi masih rendah. Menurut catatam Dirga berdasarkan survey hanya 50 hingga 60 persen penduduk yang mau menerima vaksin. Dilansir dari The Jakarta Post pada Senin (07/12/2020).
Sebelumnya, menurut survei online yang dilakukan LaporCovid-19 antara September dan Oktober, hanya 31% dari 2.109 responden yang mengisi kuesioner yang bersedia menyuntik produk yang diproduksi oleh Sinovac yang bekerja sama dengan perusahaan milik negara Indonesia, Bio Farma.
Dan 44% responden menyatakan bersedia menerima vaksin Merah Putih yang diproduksi oleh pabrik farmasi Indonesia. (*)