opera peking - Image from republika.co.id
Jakarta, Bolong.id - Opera Beijing dianggap sebagai "Warisan Budaya Takbenda" Tiongkok oleh UNESCO pada 2010. Opera Beijing memiliki beberapa sebutan seperti 'Jinghuang', 'Daxi', 'Pingju' dan 'Jingxi'.
Ternyata Opera Beijing memiliki sejarah hampir 200 tahun, lho. Ada genre opera Tiongkok lainnya, seperti Kunqu Opera, yang muncul jauh lebih awal, sebelum abad ke-14, dan yang disukai oleh kaum bangsawan terpelajar karena musiknya yang elegan dan bahasanya yang halus.
Opera Peking - Image from makassar.terkini.id
Awal kemunculan Opera Beijing pada 1790, dipentaskan untuk kaisar dan orang-orang kerajaan. Seiring berjalan nya waktu Opera Beijing berkembang dengan gaya nya sendiri.
Kemudian pemain laki-laki yang diizinkan untuk berperan, pemain laki-laki juga berperan sebagai perempuan. Namun, awal 1870-an perempuan mulai tampil di atas panggung.
Setelah tahun 1860, perusahaan operator seluler menyebarkan Opera Beijing di seluruh Tiongkok, dan pada akhir abad itu merupakan gaya opera paling terkenal di negara tersebut.
Opera Peking - Image from klook.com
Pada awalnya, pertunjukan dilakukan di halaman rumah teh, dengan penonton duduk di bangku, saling berhadapan. Penonton membayar teh mereka, tetapi pertunjukan ditampilkan secara gratis, dan berlangsung hingga 12 jam.
Janda Permaisuri Cixi (1835 - 1908), yang tertarik pada Opera Beijing, memiliki dua panggung yang dibangun di Istana Musim Panas, dan yang lebih kecil di tempat pribadinya, dan sering memanggil artis kota yang paling berbakat untuk tampil untuknya.
Opera Peking - Image from soundsandstories.org
Mei Lanfang, aktor paling terkenal dari Opera Beijing, tampil di Amerika Serikat pada tahun 1930, dan di Eropa pada tahun 1935, saat ia memperkenalkan gaya tersebut ke Barat.
Dengan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok (1949), pertunjukan Opera Beijing yang bertema kontemporer dan revolusioner didorong, sementara topik lainnya disensor.
Opera Peking - Image from globaltravelerusa.com
Kemudian, selama Revolusi Kebudayaan (1960-an), Opera Beijing dikecam sebagai 'feodalistik' dan 'borjuis', dan diganti dengan delapan opera model revolusioner sebagai sarana propaganda dan indoktrinasi, dan seniman mendapati diri mereka dihina dan dianiaya. Tetapi pada akhir 1970-an Opera Beijing tradisional dipertunjukkan lagi.
Sejalan dengan tren modern, saluran TV Tiongkok daratan, CCTV 11, didedikasikan untuk menyiarkan produksi opera Tiongkok klasik, termasuk Opera Beijing. (*)
Advertisement
