Lama Baca 3 Menit

PLA Gelar Latihan Di Taiwan Untuk Jaga Kedaulatan Nasional

28 January 2021, 09:05 WIB

PLA Gelar Latihan Di Taiwan Untuk Jaga Kedaulatan Nasional-Image-1

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) - gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id – Pada Rabu (27/1/21) seorang juru bicara China daratan mengatakan bahwa latihan yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Selat Taiwan adalah untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial.

Dilansir dari Xinhuanet, Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara, membuat pernyataan tersebut saat menjawab pertanyaan tentang kekhawatiran apakah latihan berorientasi pertempuran yang sebenarnya oleh PLA di Selat Taiwan dapat secara tidak sengaja menyebabkan konflik.

"Ini tergantung pada sejauh mana otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP) dan pasukan 'kemerdekaan Taiwan' akan melakukan tindakan provokatif mereka," menurutnya.

Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China, kata Zhu, menambahkan bahwa "keinginan dan tekad kami untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial tegas dan tidak pernah berubah".

Menurut Zhu, "Untuk secara efektif menanggapi campur tangan pasukan eksternal dan beberapa pemisah 'kemerdekaan Taiwan' dan kegiatan pemisahan diri mereka, kami tidak akan berkomitmen untuk meninggalkan penggunaan kekuatan dan mencadangkan pilihan untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan,".

"Ini tidak akan berubah setiap saat," kata Zhu.

Otoritas DPP dan pasukan "kemerdekaan Taiwan" telah beberapa lama melakukan berbagai upaya untuk memecah negara dan merusak perkembangan damai hubungan lintas-Selat, kata Zhu, seraya menambahkan tindakan mereka sangat merusak kepentingan rekan senegaranya di kedua sisi Selat dan kepentingan fundamental bangsa China, serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Zhu juga mengatakan, Latihan PLA yang dilaksanakan di Selat adalah untuk dengan tegas menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial, dan dengan tegas memperingatkan pasukan eksternal untuk menghentikan campur tangan mereka, dan para pemisah "kemerdekaan Taiwan" untuk menghentikan provokasi. (*)



Megawati Putri/Penerjemah