Lama Baca 3 Menit

Tanpa Senjata Api Lho, Terungkap Penyebab Kenapa Tentara India Meninggal di Lembah Galwan!

21 June 2020, 11:30 WIB

Tanpa Senjata Api Lho, Terungkap Penyebab Kenapa Tentara India Meninggal di Lembah Galwan!-Image-1

Alat pukul berpaku dari besi - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Srinagar, Bolong.id - Pada hari Senin (15/6/2020) kemarin, dikabarkan bahwa sebanyak 20 tentara India meninggal dunia di Lembah Galwan, perbatasan antara Tiongkok dan India, dimana konflik sengketa wilayah sedang memanas di daerah tersebut. Pertikaian ini terjadi tanpa memakai senjata api sama sekali, karena ada perjanjian bilateral pada tahun 1996, yang menyerukan gencatan senjata antara kedua belah pihak, di mana di dalamnya dinyatakan: "Tidak ada pihak yang boleh menembak, meledakan, atau berburu dengan senjata atau bahan peledak dalam jarak dua kilometer dari LAC (Line of Actual Control)".

Melansir Republika, salah satu korban meninggal dalam bentrokan dengan pasukan Tiongkok, yang juga merupakan Kepala Kolonel India, bernama Santosh Babu. Dalam hasil autopsinya, telah ditemukan ada bekas luka benda tumpul di bagian kepalanya. Sementara ada dua prajurit yang meninggal karena tenggelam di Lembah Galwan. Laporan itu dirilis oleh rumah sakit SNM, di Leh. Pada hari Rabu (17/6/2020), pihak rumah sakit pun mengumumkan penyebab kenapa kolonel tersebut meninggal dunia. 

Salah seorang pejabat India yang tidak diketahui namanya mengatakan, bahwa ada beberapa tentara yang meninggal karena luka ringan. Mereka meninggal karena tidak mendapat bantuan medis secara tepat waktu. Ia mengatakan, “Beberapa dari mereka memiliki tanda di leher juga. Tenggelam adalah penyebab kematian untuk beberapa kasus lainnya.” Hal ini disebabkan karena lokasi terjadinya bentrokan itu memang berada di pinggir tebing dekat air. Pada hari Kamis (18/6/2020), pihak India juga mengklaim bahwa tentara mereka tewas akibat dipukuli menggunakan alat pukul berpaku, tentara Tiongkok bahkan memutilasi mayat-mayat tersebut.

Pasukan India yang berusaha mendorong pasukan Tiongkok keluar dari wilayah yang diklaim itu, membuat pasukan Tiongkok geram dan enggan mundur, hingga mulai menyerang pasukan India dengan batu yang dibungkus kawat berduri serta kayu-kayu yang ditancapi paku. Banyak pasukan India jatuh dan tercebur di sungai yang dingin dan mengalir deras. Dari 20 prajurit yang meninggal, 17 diperkirakan meninggal karena terjatuh. Hal ini membuat prajurit India membalas serangan ke pos Tiongkok. Diduga sebanyak 43 tentara Tiongkok menjadi korban dan mengalami luka serius. Namun belum diketahui apakah terdapat korban jiwa atau tidak.