Ilustrasi gorengan - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.
Bolong.id – Jika Anda sering kesulitan menahan godaan untuk menikmati makanan berminyak, Anda tidak sendirian dalam hal ini. Meski hampir semua orang tahu bahwa makanan tinggi minyak bukanlah makanan sehat, menghindarinya memang sangatlah sulit.
Makanan berminyak berkandungan lemak tinggi. Jenis lemak pada makanan ini biasanya juga merupakan lemak “jahat” yang merugikan kesehatan.
Dilansir dari Hellosehat.com, berikut beberapa bahaya makanan berminyak bagi kesehatan.
Gangguan sistem pencernaan
Minyak berlebih yang Anda dapatkan saat makan gorengan bisa memberikan tekanan pada sistem pencernaan. Ini karena proses pencernaan lemak lebih lama dibandingkan zat gizi lainnya sehingga lemak bertahan lebih dalam dalam perut Anda.
Sistem pencernaan akhirnya bekerja lebih berat untuk memecah makanan yang berasal dari makanan berminyak. Lama-kelamaan, Anda mungkin mengalami keluhan seperti kembung, mual, atau sakit perut.
Makanan ini juga bisa memicu gejala pada orang yang mengalami penyakit pada sistem pencernaan seperti sindrom iritasi usus (IBS), pankreatitis kronis, atau muntaber. Mereka mungkin mengalami kram, sakit perut, dan diare.
Mematikan bakteri baik dalam usus
Sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa apa yang Anda makan memengaruhi keseimbangan bakteri baik di dalam usus. Usus Anda memiliki bakteri baik yang bertugas menjaga kekebalan tubuh dan membantu beberapa fungsi lainnya.
Konsumsi makanan berminyak yang berlebih dapat mengganggu keseimbangan bakteri di dalam usus. Lemak akan mematikan bakteri baik sehingga jumlah bakteri merugikan menjadi lebih banyak.
Perubahan jumlah bakteri usus tidak hanya dapat memengaruhi kekebalan tubuh, tapi juga pencernaan serat, berat badan, kesehatan jantung, hingga kesehatan pencernaan secara umum. Jadi, mulailah membatasi konsumsi makanan yang tinggi akan minyak.
Memicu pertumbuhan jerawat
Jerawat memang tidak langsung muncul setelah Anda makan gorengan atau makanan lainnya yang banyak mengandung minyak. Meski begitu, asupan minyak yang berlebih lambat laun dapat mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh.
Gangguan hormon merupakan salah satu penyebab munculnya jerawat. Tak hanya itu, makanan yang mengandung minyak bisa merangsang kerja kelenjar minyak pada kulit. Akibatnya, minyak berlebih menutup pori dan menjadi awal munculnya jerawat.
Anda mungkin menyadari kalau sebagian besar makanan berminyak juga mengandung gula. Lemak dan gula yang berlebih dapat memperparah peradangan di dalam tubuh. Jerawat akhirnya tidak hanya sulit sembuh, tapi juga bisa bertambah parah.
Meningkatkan risiko obesitas
Lemak dan minyak sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko obesitas. Tidak heran mengingat makanan tinggi lemak memang mengandung lebih banyak kalori. Sebagai gambaran, tiap 1 gram lemak dapat menyumbangkan sekitar 9 kalori untuk tubuh Anda.
Jika Anda sering makan makanan berminyak, asupan kalori harian tentu semakin banyak. Misalnya saja, kalori pada tahu goreng bisa mencapai lebih dari 100 kkal. Kini bayangkan sebanyak apa asupan kalori Anda bila Anda makan gorengan setiap hari.
Asupan lemak yang tidak diiringi pola makan dan gaya hidup sehat bisa meningkatkan risiko kegemukan hingga obesitas. Keduanya merupakan faktor risiko dari beragam penyakit, mulai dari penyakit jantung, diabetes, hingga radang sendi.
Meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes
Terlalu sering makan makanan berminyak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, terutama penyakit jantung dan diabetes. Hal ini didasarkan pada penelitian di Harvard School of Public Health, kepada 100.000 orang pria dan wanita selama 25 tahun.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan gorengan sebanyak 4 – 6 kali seminggu berisiko hingga 39% untuk terkena diabetes tipe 2. Risiko penyakit jantung pun meningkat 23% dibandingkan dengan yang makan gorengan sekali seminggu.
Sementara itu, orang-orang yang makan gorengan 7 kali atau lebih selama seminggu mengalami peningkatan risiko penyakit diabetes hingga sekitar 55%. Cara terbaik untuk mencegahnya tidak lain dengan membatasi asupan makanan berminyak. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement