Lama Baca 4 Menit

Beberapa Sosok Kaisar Paling Buruk di Zaman China Kuno

03 April 2022, 15:09 WIB

Beberapa Sosok Kaisar Paling Buruk di Zaman China Kuno-Image-1

Ilustrasi kehidupan era dinasti - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id - Di Tiongkok, mendengar "kaisar terakhir yang buruk" agak klise. Revolusi usang dari siklus dinasti akhirnya berubah dari pendiri heroik menjadi keturunan bodoh yang membatalkan semua pekerjaan baik pendiri selama ini.

Dilansir dari Theworldofchinese.com, berikut ini adalah beberapa kaisar terakhir yang terkenal kejam:

1. Sun Hao (242-284)

Sun Hao adalah cucu pendiri dinasti, Sun Quan, dan menggantikan pamannya, Kaisar Jing, pada tahun 264 sebagai pilihan konsensus untuk menjalankan dinasti dalam menghadapi ancaman besar dari musuh negara Wu. 

Pada awalnya, Sun Hao memenuhi janjinya untuk memperbaiki ekonomi negara Wu dengan mengurangi pajak dan meningkatkan pembayaran gandum kepada orang miskin.

Tapi Sun Hao juga paranoid dan percaya takhayul. Dia memaksa bibinya, istri mantan kaisar, untuk bunuh diri dan kemudian mengeksekusi sebagian besar sepupunya. 

Dia menjadi terobsesi untuk menaklukkan Negara Jin. Negara penerus musuh lama Tiga Kerajaan Wu, Dinasti Wei yang pernah diperintah oleh Jenderal Cao Cao. Militer Wu menjadi sangat berbahaya dan biaya perang Sun Hao menyebabkan pemberontakan.

Akhirnya, Negara Jin membalikkan keadaan dan menaklukkan Wu pada tahun 280 M, sebuah bencana yang tidak berdampak buruk bagi Sun Hao. (*)

2. Kaisar Duzong (1240-1274)

Kaisar Duzong 宋度宗 merupakan kaisar ke-15 Dinasti Song, Cina, dan kaisar ke-6 Song Selatan. Nama pribadinya adalah Zhao Mengqi (趙孟启). Ia adalah keponakan Kaisar Lizong dan bertahta dari tahun 1264 sampai dengan tahun 1274.

Pemerintahan Duzong dilanda dengan pemberontakan, perang dan pergolakan. Bangsa Mongol telah berabad-abad mengganggu perbatasan-perbatasan Song Selatan dan berada di ambang penaklukan seluruh Tiongkok. 

Duzong mengabaikan seluruh tugas-tugasnya. Sebaliknya menyerahkan seluruh urusan-ursan negara dan militer ke tangan menterinya yang tidak becus yang bernama Jia Sidao. Kaisar melibatkan dirinya dengan minum dan wanita dan hidup di dalam kemewahan. 

Mulanya, ia memberitahukan para pejabat untuk berterus terang dan memberitahukannya mengenai masalah-masalah di dalam negara. Tetapi hal tersebut cuma pura-pura saja.

3. Raja Jie (1728-1675 SM)

Jie dari Xia (桀) merupakan raja ke-17 dan yang terakhir dari Dinasti Xia, Tiongkok. Ia kerap dicap sebagai raja Tiran dan penindas yang mengakibatkan keruntuhan dinasti tersebut.

Jie konon memiliki gaya hidup yang mewah dengan budak dan memperlakukan orang dengan sangat kejam. Gaya pemerintahannya sembrono dan penuh diisi dengan sex, kemewahan dan hiburan. Ia biasanya membenci orang-orang yang mengkritiknya, dan memang banyak yang takut kepadanya.

Menurut catatan Liu Xiang Lienü zhuan yang diterbitkan pada sekitar tahun 18 SM. Jie sangat tergila-gila dengan selirnya Mo Xi (妺喜 or 末喜), yang cantik namun bersifat kerdil. Contohnya, ia suka minum-minum, menikmati musik, dan juga suka berakrobat dan gadis-gadis pemain musik. 

Tampaknya ia membuat Jia memesan sebuah danau anggur. Mereka berdua berlayar di sekitar danau alkohol tersebut di dalam pesta dari pria-pria dan wanita-wanita yang mabuk telanjang mandi dan minum.

Banyak upaya yang dihabiskan untuk masakan Jie dan persyaratannya. Sayuran harus datang dari barat laut, ikan harus dari laut timur, bumbu dan saus harus datang dari jahe yang tumbuh di selatan, garam laut harus datang dari utara. 

Beberapa ratus orang dipekerjakan hanya untuk memasakkan makanan untuk Jie. Siapapun yang ceroboh dengan makanannya akan mendapatkan hukuman pancung.(*)


Informasi Seputar Tiongkok