Lama Baca 3 Menit

Pengendalian Pandemi China Berbasis Sains

09 May 2022, 11:12 WIB

Pengendalian Pandemi China Berbasis Sains-Image-1

Suasana saat pengendalian pandemi berbasis Sains - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Beijing, Bolong.id - Pemerintah Tiongkok terus bergulat melawan epidemi COVID-19. Belakangan, sudah menggunakan sains. Dan, dilaporkan, efektif. Jumlah kasus COVID-19 turun drastis.

Dilansir dari 人民网 pada Minggu (08/05/22), Beijing berpenduduk hampir 25 juta itu melaporkan 253 kasus COVID-19 pada Jumat (6/5/2022). Turun dari puncak 27.000 kasus per hari. 

Sementara itu, otoritas Kota Tianjin Tiongkok Utara melaporkan kebangkitan COVID-19 pada 8 Januari 2022, dan kota tersebut mengumumkan telah memblokir penularan COVID-19 di komunitas pada 21 Januari. 

Provinsi Jilin di timur laut, tempat puluhan ribu infeksi telah terdaftar sejak Maret , memutuskan semua mata rantai penularan COVID-19 di masyarakat pada 14 April.

Upaya nol-COVID Tiongkok menargetkan wabah COVID-19 daripada infeksi. Inti dari pendekatan tersebut adalah deteksi dini dan respon cepat dengan tujuan menghentikan penyebaran virus yang terus menerus di masyarakat.

Varian Omicron yang sangat menular dan sulit dipahami masih dapat menyebabkan gejala serius, terutama di antara orang tua dengan kondisi yang mendasarinya.

Tiongkok memiliki populasi lebih dari 1,4 miliar, 267 juta di antaranya berusia 60 tahun ke atas. Tidak terbayangkan berapa banyak dari mereka yang mungkin meninggal jika Tiongkok tidak melakukan upaya drastis untuk memerangi virus corona.

Secara ekonomi, pendekatan dinamis nol-COVID akan menguntungkan Tiongkok dalam jangka panjang. Karantina massal, pengujian asam nukleat, dan manajemen tertutup memang membutuhkan biaya, tetapi ekonomi dapat beroperasi sepenuhnya setelah wabah dikendalikan.

Tiongkok adalah salah satu negara pertama yang mengendalikan pandemi, melanjutkan pekerjaan dan produksi, dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif pada tahun 2020. Pada tahun 2021, PDB-nya meningkat sebesar 8,1% dibandingkan tahun sebelumnya, memimpin ekonomi utama dalam hal pertumbuhan ekonomi. Fakta juga menunjukkan bahwa Tiongkok telah berkontribusi secara signifikan untuk menghidupkan kembali ekonomi global dan menstabilkan rantai pasokan selama lebih dari dua tahun terakhir.

Tentu saja, tidak ada negara yang dapat mengharapkan pedoman yang sama untuk menyelesaikan semua masalah. Virus terus bermutasi dan ketidakpastian besar tetap ada dengan perkembangan pandemi. Tiongkok terus menyesuaikan langkah-langkah anti-pandeminya dengan situasi pandemi yang berubah, dan berusaha untuk mengamankan keseimbangan antara pengendalian pandemi dan pembangunan ekonomi dan sosial. (*)

Informasi Seputar Tiongkok