Lama Baca 3 Menit

Robot Jaksa Pertama di Dunia Buatan China, Dakwaannya 97% Akurat!

26 March 2022, 11:17 WIB

Robot Jaksa Pertama di Dunia Buatan China, Dakwaannya 97% Akurat!-Image-1

Ilustrasi robot dan bendera China - Image from Mashable SEA

Bolong.id - Para peneliti di Tiongkok mengklaim bahwa mereka telah mengembangkan robot kecerdasan buatan (AI) pertama di dunia yang mampu menganalisis dokumen kasus kejahatan dan mendakwa seseorang dengan tuntutan.

Dilansir dari 金投网, program ini dapat mengajukan tuntutan berdasarkan deskripsi kasus tertulis dengan akurasi 97%, kata tim Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok. Tetapi banyak yang melihat ini sebagai perangkat yang berpotensi digunakan untuk tujuan yang tidak baik.

Kasus-kasus yang dapat dituntut oleh robot ini termasuk kejahatan umum yang mencakup hal-hal seperti "subversi kekuatan politik Negara" dan "menyabotase persatuan nasional" — kejahatan samar yang sering didakwakan terhadap pembangkang, dll.

Robot itu dibuat dan diuji di Kejaksaan Rakyat Pudong Shanghai, kantor kejaksaan distrik paling luas dan tersibuk di negara itu – di mana tim akan memperluasnya untuk mencakup lebih banyak kejahatan dan beban kasus yang lebih tinggi.

Menurut Profesor Shi Yong, direktur di laboratorium manajemen big data dan pengetahuan Chinese Academy of Sciences, teknologi tersebut dapat mengurangi beban kerja harian jaksa, memungkinkan mereka untuk fokus pada tugas yang lebih menantang.

SCMP melaporkan bahwa algoritme formula matematika unik yang membentuk AI dapat berjalan di komputer desktop standar dan menekan dugaan berdasarkan 1.000 sifat ilegal yang diambil dari deskripsi kasus yang dibuat oleh manusia.

Robot AI ini dilengkapi data lebih dari 17.000 kasus dari 2015 hingga 2020. Saat ini, ia dapat mengidentifikasi dan mengajukan tuntutan atas delapan kejahatan paling umum di Shanghai seperti, penipuan kartu kredit, perjudian, mengemudi berbahaya, pencurian, penipuan, cedera yang disengaja, menghalangi tugas resmi, dan provokasi. 

Namun, untuk saat ini sistem tersebut tidak berperan dalam proses pengambilan keputusan dan tidak menunjukkan lamanya hukuman penjara. (*)


Informasi Seputar Tiongkok