
Bolong.id - Pemerintah Indonesia dan Tiongkok telah menandatangani sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang mencerminkan penguatan kerja sama bilateral di berbagai sektor strategis. Penandatanganan ini merupakan bagian dari agenda kunjungan resmi Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, ke Indonesia selama tiga hari, mulai 24 hingga 26 Mei 2025.
Dilansir dari berbagai sumber, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri Li Qiang turut menyaksikan langsung proses penandatanganan yang berlangsung di Ruang Kredensial, Istana Merdeka.
MoU pertama ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, bersama Gubernur Bank Sentral Tiongkok (People’s Bank of China), Pan Gongseng. Kerja sama ini berfokus pada peningkatan transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal masing-masing negara.
Selanjutnya, MoU kedua melibatkan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC), Zhang Shanjie, dalam rangka memperkuat kebijakan pembangunan ekonomi.
MoU ketiga dan keempat ditandatangani oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bersama Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Wentao. Fokus MoU ini mencakup kerja sama dalam bidang industri dan rantai pasok, serta kemitraan dengan Pemerintah Provinsi Fujian melalui program “Two Countries, Twin Parks”.
Selain empat MoU tersebut, kedua negara juga menyepakati delapan bentuk kerja sama tambahan di berbagai sektor, di antaranya:
1. Sektor pariwisata, antara Kementerian Pariwisata Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok.
2. Ekspor produk pertanian, melalui kerja sama antara Badan Karantina Indonesia dan Bea Cukai Tiongkok (General Administration of Customs).
3. Pengembangan pengobatan tradisional, antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan Administrasi Pengobatan Tradisional Tiongkok.
4. Pencegahan dan penanggulangan tuberkulosis, melalui kemitraan dengan Otoritas Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.
5. Kerja sama investasi antara Danantara dan China Investment Corporation.
6. Kemitraan bisnis strategis antara Kadin dan Kamar Dagang Tiongkok di Indonesia.
7. Kolaborasi media antara LKBN Antara dan China Media Group.
8. Kerja sama antara LKBN Antara dan Xinhua News Agency.
Dalam pertemuan bilateral sebelumnya di Istana Merdeka, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya memperkuat kemitraan antara Indonesia dan Tiongkok. Ia menyampaikan bahwa kunjungan Li Qiang menjadi momentum penting dalam peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Prabowo menyatakan bahwa Indonesia dan Tiongkok telah menjalin kemitraan strategis yang komprehensif, dan ia menekankan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus mempererat hubungan dengan Tiongkok.
Ia juga menambahkan bahwa hubungan bilateral ini diharapkan membawa manfaat tidak hanya bagi kedua negara, tetapi juga bagi kawasan Asia dan dunia secara luas.
Sementara itu, PM Li Qiang menyampaikan salam dan pesan hangat dari Presiden Xi Jinping kepada Presiden Prabowo. Ia mengingat kembali pertemuan antara Prabowo dan Xi di Tiongkok pada November 2024, yang menghasilkan kesepakatan penting terkait pembangunan komunitas bersama antara kedua negara.
Ia menegaskan bahwa kunjungannya kali ini bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral dan mengeksplorasi lebih banyak peluang kerja sama lintas sektor yang strategis. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
