Lama Baca 3 Menit

Peneliti Tiongkok Kembangkan Teknologi Perlindungan Situs Kuno

30 August 2024, 13:33 WIB

Peneliti Tiongkok Kembangkan Teknologi Perlindungan Situs Kuno-Image-1
Para peneliti kembangkan teknologi untuk lindungi situs reruntuhan berusia 5.000 tahun dengan lebih baik

Beijing, Bolong.id - Peneliti Tiongkok baru-baru ini mengungkap serangkaian metode teknologi berdasarkan program selama enam tahun untuk secara efektif mengatasi masalah kelembaban tinggi di museum situs, menciptakan lingkungan pelestarian yang lebih cocok untuk relik budaya.

Dilansir dari 光明网, program tersebut, yang dilaksanakan di Situs Dadiwan, situs Neolitikum yang diperkirakan berusia sekitar 8.000 hingga 4.800 tahun lalu, di Kabupaten Qin'an, Provinsi Gansu di Tiongkok barat laut, melibatkan peneliti dari Akademi Dunhuang dan Institut Ekologi dan Sumber Daya Barat Laut (NIEER) di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok.

Situs tersebut merupakan salah satu situs pemukiman Neolitikum terbesar dan terpelihara dengan baik yang ditemukan di Tiongkok hingga saat ini.

Situs Dadiwan F901 yang ikonis, yang memiliki sejarah lebih dari 5.000 tahun dan meliputi area seluas 420 meter persegi, merupakan bangunan perumahan berskala besar terbesar dan paling rumit dari era prasejarah Tiongkok.  Upaya renovasi awal, yang menggabungkan dinding tirai kaca tertutup, menyebabkan peningkatan terus-menerus dalam kelembapan relatif di dalam lokasi, yang memicu wabah penyakit mikroba.

Para peneliti melakukan pemantauan lingkungan waktu nyata di lokasi dan simulasi numerik untuk menilai efektivitas ventilasi dan perubahan kelembapan relatif sebelum dan sesudah beberapa modifikasi interior lokasi F901.

Hasilnya menunjukkan bahwa dinding tirai kaca yang tertutup sepenuhnya dapat menekan ketergantungan fluktuasi kelembapan dalam ruangan pada fluktuasi cuaca eksternal tetapi telah menghasilkan konsekuensi yang tidak diinginkan, yang menyebabkan peningkatan kelembapan relatif udara dan bahkan mencapai saturasi di ruang museum. Penempatan jendela berjeruji dan kipas saluran yang strategis terbukti efektif dalam meningkatkan dinamika aliran udara internal dan kapasitas pertukaran udara secara keseluruhan.

Liu Benli, peneliti di NIEER dan penulis pertama studi tersebut, mengatakan bahwa studi ini sangat penting untuk mengurangi masalah kerusakan ruang pameran tertutup peninggalan tanah. Studi tersebut baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal internasional Heritage Science. (*)

Informasi Seputar Tiongkok