Bolong.id - Sebuah konferensi akademis yang berfokus pada pencalonan Rute Teh Besar, yang membentang dari Tiongkok, Mongolia, dan Rusia, untuk Daftar Warisan Dunia UNESCO diadakan di Pusat Kebudayaan Tiongkok di ibu kota Mongolia.
Dilansir dari 人民网 (19/08/24), konferensi tersebut, yang disponsori oleh Kedutaan Besar Tiongkok di Mongolia dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata provinsi Hubei di Tiongkok bagian tengah, diselenggarakan bersama oleh Pusat Kebudayaan Tiongkok di Ulan Bator dan Pusat Perlindungan Peninggalan Budaya Provinsi Hubei, antara lain.
"Hari ini, kita tidak hanya membahas kebangkitan rute perdagangan kuno tetapi juga memulai babak baru persahabatan dan kerja sama antara Tiongkok, Mongolia, dan Rusia. Rute Teh Besar, pita emas yang terjalin di seluruh benua Eurasia, telah menjadi saksi integrasi dan interaksi historis peradaban dari Tiongkok, Mongolia, dan Rusia, serta antara Timur dan Barat," kata Li Zhi, penasihat Kedutaan Besar Tiongkok di Mongolia dan direktur Pusat Kebudayaan Tiongkok, selama upacara pembukaan.
Li menekankan bahwa Jalur Teh Besar bukan sekadar jalur perdagangan teh dan komoditas lainnya, tetapi juga jembatan penting untuk pertukaran budaya, berbagi ide, dan hubungan emosional.
"Jalur Teh Besar dan hal-hal di sekitarnya melambangkan sejarah kerja sama kita di masa lalu, keberhasilan kolaborasi kita saat ini, dan potensi untuk pengembangan dan kemitraan di masa depan," kata Byambasuren Davaatseren, kepala Departemen Perlindungan Warisan Budaya di Kementerian Kebudayaan Mongolia.
Selain itu, acara wisata budaya bertajuk "Tea for Harmony Mongolia Tour" diadakan, yang menampilkan sesi mencicipi teh dan pameran foto yang memperlihatkan sejarah Jalur Teh Besar, beserta budaya teh dan destinasi wisata Tiongkok, di Pusat Kebudayaan Tiongkok pada hari yang sama. (*)
Informasi Seputar Tiongkok