Lama Baca 2 Menit

Tiongkok Gelar Pesta Pernikahan Massal Terbesar Dalam Sejarah RRC

26 September 2024, 14:45 WIB

Tiongkok Gelar Pesta Pernikahan Massal Terbesar Dalam Sejarah RRC-Image-1
Ilustrasi pasangan pernikahan

Beijing, Bolong.id - Sebanyak 5.000 pasangan Tiongkok melangsungkan pernikahan secara serentak di 50 tempat dari seluruh negeri. Pasangan-pasangan itu merayakan cinta mereka pada hari itu, yang menandai babak penting dalam hidup mereka.

Dilansir dari 千龙网 (23/09/24), bertema "perayaan oleh keluarga dan bangsa untuk menyaksikan kebahagiaan bersama," pernikahan massal itu adalah pernikahan massal terbesar yang pernah diadakan oleh otoritas Tiongkok sejak berdirinya RRT.

Perayaan pernikahan ini dilakukan di 50 tempat sekaligus. Selain mengucap janji, pengantin tradisional Tiongkok, memegang bunga, bertukar hadiah, dan dengan khidmat membacakan janji pernikahan mereka, demikian dilaporkan China Women's News.

Selain janji mereka untuk tetap bersama dan tumbuh tua bersama, pasangan pengantin baru itu juga mengajukan usulan untuk menyederhanakan prosedur pernikahan dan menentang hadiah pertunangan yang mahal. 

Sepasang suami istri dari Ji'an di Provinsi Jiangxi, Tiongkok Timur, mengatakan kepada media bahwa hakikat perkawinan terletak pada cinta dan komitmen antara dua orang, sedangkan "caili" atau hadiah pertunangan yang tinggi dari mempelai pria kepada keluarga mempelai wanita, sering kali membebani keuangan kaum muda, bahkan memengaruhi kebahagiaan perkawinan mereka, menurut China Women's News.

Pakar demografi He Yafu, yang telah lama melacak data pendaftaran perkawinan, menyatakan bahwa salah satu alasan menurunnya angka perkawinan di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir adalah tingginya biaya perkawinan, khususnya di daerah pedesaan tempat praktik "caili" yang tinggi lebih umum.

“Pernikahan berkelompok ini bertujuan untuk mempromosikan reformasi adat istiadat yang sudah ketinggalan zaman dan mendorong praktik pernikahan yang disederhanakan, menentang hadiah pertunangan yang mahal dan upacara yang mewah. Salah satu tujuannya adalah untuk mengadvokasi pengurangan biaya pernikahan dan peningkatan angka pernikahan,”. (*)

Informasi Seputar Tiongkok