Lama Baca 2 Menit

China Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Berawak Shenzhou-19

30 October 2024, 14:33 WIB

China Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Berawak Shenzhou-19-Image-1
Suasana peluncuran

Beijing, Bolong.id - Pesawat ruang angkasa berawak Shenzhou-19 milik Tiongkok dijadwalkan diluncurkan pada pukul 4:27 pagi hari Rabu (30/10) (Waktu Beijing) dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di wilayah barat laut negara tersebut, menurut Badan Antariksa Berawak Tiongkok (CMSA).

Dilansir dari 人民网 S, Lin Xiqiang, wakil direktur CMSA, mengatakan pada konferensi pers bahwa peluncuran tersebut akan menggunakan roket pembawa Long March-2F, yang akan segera diisi dengan propelan.

Shenzhou-19 adalah misi penerbangan ke-33 dari program antariksa berawak Tiongkok dan misi berawak keempat selama tahap aplikasi dan pengembangan stasiun antariksa Tiongkok.

Setelah memasuki orbit, pesawat ruang angkasa Shenzhou-19 akan melakukan pertemuan dan dok otomatis yang cepat dengan port depan modul inti stasiun antariksa Tianhe dalam waktu sekitar 6,5 jam, membentuk kombinasi tiga modul dan tiga pesawat ruang angkasa, kata Lin.

Kualitas produk pesawat ruang angkasa Shenzhou-19 dan roket pembawa Long March-2F berada di bawah kendali.  Awak Shenzhou-19 dalam kondisi baik. Fasilitas dan peralatan sistem darat beroperasi dengan stabil, kata Lin.

Ia menambahkan bahwa kombinasi stasiun luar angkasa kini dalam status normal dan semua persiapan peluncuran telah selesai.

Awak Shenzhou-18, yang saat ini berada di orbit, dijadwalkan kembali ke lokasi pendaratan Dongfeng pada 4 November setelah menyelesaikan serah terima pekerjaan kepada awak Shenzhou-19.

Menurut Lin, karena dampak Topan Super Yagi pada Lokasi Peluncuran Wahana Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan, Tiongkok selatan, tempat wahana antariksa kargo Tianzhou-8 akan diluncurkan, misi Tianzhou-8 telah dijadwalkan ulang untuk pertengahan November.

Persiapan untuk Tianzhou-8 berjalan lancar sesuai dengan rencana yang direvisi.

Lin menambahkan bahwa perencanaan misi stasiun luar angkasa Tiongkok telah memperhitungkan situasi serupa, dan kini ada pasokan material yang cukup di orbit.(*)

Informasi Seputar Tiongkok