Alain Crozier, Ketua dan CEO Microsoft Greater China. - Image from China Daily
Beijing, Bolong.id - Perusahaan Microsoft berencana menciptakan hampir 2.000 posisi baru di Tiongkok dalam 18 bulan, yang akan membuat total karyawannya di negara itu mendekati 10.000, karena kelas berat teknologi AS melihat peluang yang kuat dari transformasi digital yang dipercepat di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Alain Crozier, ketua dan CEO Microsoft Greater Tiongkok, mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan China Daily, perusahaan tersebut sekarang memiliki sekitar 8.000 karyawan di Tiongkok, dan jumlahnya akan mendekati 10.000 dalam 18 bulan.
"Sekitar 90 persen dari posisi baru akan menjadi insinyur, staf penelitian, dan pengembang. Kami terus berinvestasi di Tiongkok karena banyak alasan, termasuk kualitas orang dan kebutuhan kami untuk mendukung pelanggan dan mitra kami dalam inovasi," Kata Crozier.
Menurutnya, perusahaan AS terus merekrut di Tiongkok bahkan di tengah pandemi COVID-19, untuk memenuhi permintaan yang melonjak akan teknologinya, seperti komputasi awan, pekerjaan jarak jauh, serta solusi dan layanan perawatan kesehatan jarak jauh.
Eksekutif senior itu juga menyoroti komitmen jangka panjang Microsoft ke pasar Tiongkok, sebuah strategi yang tidak terganggu oleh pandemi COVID-19.
Berada di negara ini selama lebih dari 30 tahun, Microsoft telah lama berdedikasi untuk membantu perusahaan Tiongkok menjadi global dan perusahaan asing masuk ke Tiongkok.
Selama pandemi, Microsoft melihat lebih banyak pelanggan Tiongkok, terutama di industri game dan hiburan, demi merangkul teknologinya dan mendunia, karena jarak sosial membuat lebih banyak orang merangkul hiburan digital di tengah wabah, kata Crozier.
Perusahaan multinasional juga lebih menekankan pada pasar Tiongkok, di mana aktivitas ekonomi pulih secara signifikan setelah wabah berhasil dikendalikan, Crozier menambahkan. (*)
Advertisement