Beijing, Bolong.id - Tiongkok telah memperkuat pasokan pangan daruratnya sebagai respons terhadap meningkatnya kejadian cuaca ekstrem dan bencana alam.
Dilansir dari 人民网 Kamis (21/10/24), dengan lebih dari 1.200 stasiun pemantauan informasi pasar biji-bijian yang didirikan di seluruh negeri, negara tersebut melacak perubahan dalam inventaris, harga, dan penjualan biji-bijian untuk memastikan bahwa risiko segera diidentifikasi, kata Liu Huanxin, kepala Administrasi Cadangan Pangan dan Strategis Nasional, dalam sebuah wawancara dengan Xinhua.
Semua otoritas pangan di tingkat provinsi, kotamadya, dan kabupaten telah mengembangkan rencana darurat, sementara lebih dari 59.000 gerai pasokan pangan darurat telah digunakan di seluruh negeri, kata Liu.
Ia mencatat bahwa meskipun terjadi fluktuasi pasar pangan global dalam beberapa tahun terakhir, harga pangan Tiongkok tetap relatif stabil berkat panen berlimpah berturut-turut, inventaris yang cukup, dan langkah-langkah regulasi pasar yang efektif.
Negara tersebut akan terus meningkatkan kebijakan harga pembelian biji-bijian minimum dan memanfaatkan sepenuhnya cadangan biji-bijiannya untuk menjamin pasokan yang cukup dan harga yang stabil, imbuh Liu.
Dengan populasi lebih dari 1,4 miliar, Tiongkok telah menjadikan ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas utamanya. Produksi biji-bijian tahunannya telah bertahan di atas 650 juta ton selama sembilan tahun berturut-turut. Negara ini kini sepenuhnya swasembada gandum dan beras, dua biji-bijian pokoknya. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement