Lama Baca 4 Menit

Irina Bokova: Tiongkok Capai Kemajuan Besar dalam Melindungi Warisan Budaya

08 December 2025, 09:27 WIB

Irina Bokova: Tiongkok Capai Kemajuan Besar dalam Melindungi Warisan Budaya-Image-1
Orang-orang mengambil foto tanda Warisan Dunia UNESCO yang baru diresmikan di Menara Lonceng, sebuah landmark kuno di Poros Tengah Beijing, di Beijing, ibu kota Tiongkok

Beijing, Bolong.id - Sembari memajukan modernisasinya, Tiongkok telah melakukan upaya luar biasa untuk melindungi warisan budayanya dan mencapai kemajuan signifikan dalam konservasi, ujar Irina Bokova, mantan direktur jenderal UNESCO, kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

Dilansir dari 人民网, tahun ini menandai peringatan 40 tahun Tiongkok bergabung dengan Konvensi Perlindungan Warisan Budaya dan Alam Dunia. Bokova mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, Tiongkok telah dengan antusias menyambut gagasan utama konvensi tersebut.

Sejak 1987, ketika Tembok Besar dan beberapa situs Tiongkok lainnya pertama kali terdaftar dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO, Tiongkok telah memiliki total 60 Situs Warisan Dunia UNESCO.

Irina Bokova: Tiongkok Capai Kemajuan Besar dalam Melindungi Warisan Budaya-Image-2
Pemandangan di bagian Huangyaguan Tembok Besar yang terletak di antara Distrik Jizhou, Tianjin, dan Kabupaten Xinglong, Provinsi Hebei, Tiongkok

"Tiongkok kini menjadi salah satu negara teratas dalam daftar tersebut," ujar Bokova.

Lebih dari 30 tahun telah berlalu sejak kunjungan pertama Bokova ke Tiongkok. Ia mengatakan bahwa melalui partisipasinya dalam berbagai konferensi dan kegiatan pertukaran, ia dapat dengan jelas merasakan bahwa Tiongkok adalah salah satu contoh di mana kemajuan sosial dan ekonomi berjalan beriringan dengan kemajuan budaya.

"Ketika kita berbicara tentang kompetensi global, saya pikir bagian yang sangat integral adalah literasi budaya," ujar mantan kepala UNESCO tersebut.

Mencatat bahwa Tiongkok telah "meraih kesuksesan besar" dalam perlindungan warisan, Bokova mengatakan ia sangat terkesan dengan pendekatan inovatif Tiongkok dalam melindungi peninggalan budaya. Ia menyebutkan bahwa beberapa bulan yang lalu, ia diundang untuk mengunjungi pusat restorasi di Tiongkok, di mana ia melihat "keahlian terbaik" dalam merestorasi manuskrip dan melestarikan monumen.

"Untuk melindungi warisan bersama umat manusia, saya pikir penting untuk melatih para ahli," ujarnya, seraya menambahkan bahwa para ahli Tiongkok telah melakukan upaya besar dalam hal ini.

Bokova memuji Tiongkok karena secara aktif berbagi pengalamannya dengan negara-negara lain, termasuk melalui kolaborasi peningkatan kapasitas dalam perlindungan warisan dengan negara-negara Afrika dan ASEAN.

Tahun ini menandai peringatan 100 tahun berdirinya Museum Istana di Beijing. Bokova menyoroti peran aktif museum dalam pertukaran budaya global -- mulai dari berbagi koleksinya hingga menyelenggarakan konferensi dan seminar, serta mempromosikan pertukaran keahlian dan akademisi. 

Irina Bokova: Tiongkok Capai Kemajuan Besar dalam Melindungi Warisan Budaya-Image-3
Mahkota phoenix di sebuah pameran yang diadakan di Galeri Pengalaman Sensorik, Museum Istana di Beijing, ibu kota Tiongkok.

Bokova juga takjub dengan integrasi kreativitas dan desain ke dalam produk budaya, dengan mencontohkan kunjungannya ke situs-situs di sepanjang Poros Tengah Beijing, yang tercantum dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO tahun lalu. Ia mencatat bahwa Tiongkok adalah salah satu negara dengan ekonomi kreatif yang tumbuh paling pesat, dengan semakin banyak kota di Tiongkok yang bergabung dengan Jaringan Kota Kreatif UNESCO.

Ia juga memuji kebanggaan yang dimiliki orang Tiongkok terhadap budaya mereka, menekankan pentingnya memahami sejarah diri sendiri. Bokova mengatakan bahwa dengan mengetahui dan menghargai masa lalu mereka sendiri, orang-orang dapat menjadi lebih terbuka dan toleran terhadap sejarah orang lain, sebuah pesan yang ia harap juga dapat dianut oleh negara-negara lain.

"Semua budaya harus dihormati, dan mereka saling meresap dan memengaruhi. Interaksi inilah yang membuat kita memiliki keragaman budaya umat manusia yang luar biasa saat ini," ujarnya. (*)

Informasi Seputar Tiongkok