Beijing, Bolong.id - Tiongkok kembali mencetak tonggak penting dalam program antariksa mereka. Beberapa waktu lalu, astronot Zhang Lu dan Wu Fei sukses menyelesaikan rangkaian aktivitas luar wahana (extravehicular activities/EVA) pertama dalam misi Shenzhou-21, sekaligus menjadi manusia pertama yang menggunakan baju antariksa generasi terbaru di luar Stasiun Luar Angkasa Tiongkok.
Dilansir dari 速新闻, momen ini menandai debut baju antariksa ekstravehicular D dan E, yang dikirim ke stasiun luar angkasa melalui wahana kargo Tianzhou-9 pada 15 Juli. Kedua baju ini merupakan bagian dari seri Feitian generasi kedua. Meski tetap mempertahankan warna putih khas baju antariksa, desainnya kini tampil lebih modern dengan aksen warna berbeda satu dengan garis merah dan satu lagi dengan garis biru memberikan identitas visual yang jelas bagi para astronot saat bekerja di luar stasiun.
Menurut Zhai Zhihong dari Tiongkok Astronaut Research and Training Center, EVA kali ini membuktikan betapa pentingnya peran manusia dalam operasi luar wahana. Baju antariksa terbaru tersebut dirancang untuk memberikan perlindungan maksimal dan keandalan tinggi, memastikan keselamatan astronot saat menghadapi lingkungan ekstrem di ruang angkasa.
Tak hanya dari sisi desain, peningkatan besar juga terlihat pada daya tahan operasional. Jika sebelumnya baju antariksa hanya mampu digunakan 15 kali EVA dalam tiga tahun, kini masa pakainya meningkat menjadi 20 EVA dalam empat tahun. Peningkatan ini mencerminkan kemajuan signifikan dalam teknologi material, sistem pendukung kehidupan, dan rekayasa keselamatan.
Sejak fase pembangunan hingga operasional penuh Stasiun Luar Angkasa Tiongkok, baju antariksa Feitian generasi kedua telah menjadi tulang punggung seluruh aktivitas EVA. Debutnya dalam misi Shenzhou-21 bukan hanya simbol kemajuan teknologi, tetapi juga menegaskan ambisi Tiongkok untuk terus memperkuat kehadirannya dalam eksplorasi ruang angkasa jangka panjang. (*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement
