Lama Baca 3 Menit

Tok.. Indonesia Bakal Ekspor 48 ton Durian Beku ke China

15 December 2025, 12:37 WIB

Tok.. Indonesia Bakal Ekspor 48 ton Durian Beku ke China-Image-1
Ilustrasi Buah Durian

Bolong.id - Badan Karantina Indonesia (Barantin) secara resmi memberangkatkan ekspor perdana durian beku sebanyak 48 ton ke Tiongkok dari Citereup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Dilansir dari berbagai sumber, kepala Barantin, Sahat M Panggabean, menjelaskan bahwa pengiriman perdana senilai 5,1 miliar rupiah ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan protokol ekspor durian beku Indonesia ke Tiongkok yang dilakukan pada 25 Mei lalu bersama General Administration of Customs of the People’s Republic of China (GACC).

Ia menyebutkan bahwa realisasi ekspor ini menjadi tonggak penting setelah melalui proses panjang dan persiapan yang tidak singkat. Durian beku yang diproduksi di Jawa Barat tersebut dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dengan tujuan Pelabuhan Qingdao di Tiongkok.

Sebelumnya, durian asal Indonesia masuk ke pasar Tiongkok secara tidak langsung melalui negara lain yang melakukan pengolahan dan pengemasan ulang. Melalui kerja sama antar pemerintah (government to government) dengan GACC, Indonesia kini dapat mengekspor durian beku secara langsung ke Tiongkok.

Berdasarkan catatan Barantin, selama periode Januari hingga November 2025, total ekspor durian Indonesia mencapai 10.162 ton dalam berbagai bentuk, seperti daging durian, pasta, dan durian utuh. Thailand menjadi tujuan utama dengan volume 6.003 ton, disusul Tiongkok 2.574 ton, Malaysia 1.532 ton, Hong Kong 15 ton, dan Jerman 6 ton. Ekspor juga dilakukan ke sejumlah negara lain, antara lain Jepang, Taiwan, Arab Saudi, Republik Ceko, Belanda, Kanada, Amerika Serikat, dan Norwegia.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (Apdurin), Aditya Pradewo, menyatakan optimisme terhadap peluang ekspor langsung ke Tiongkok. Ia mengungkapkan bahwa nilai pasar durian di Tiongkok mencapai sekitar 8 miliar dolar AS atau setara Rp128 triliun per tahun.

Dengan varietas unggulan seperti Bawor, Super Tembaga, dan Namlung, Indonesia dinilai berpeluang menguasai 5 hingga 10 persen pangsa pasar. Jika target tersebut tercapai, potensi devisa yang diperoleh diperkirakan mencapai Rp6,4 triliun hingga Rp12,8 triliun setiap tahun.

Selain menekan biaya logistik, ekspor langsung ke Tiongkok juga dinilai memberikan keuntungan lebih besar bagi petani dan eksportir. Pasalnya, harga durian di pasar Tiongkok bisa mencapai lima hingga tujuh kali lipat dibandingkan harga di dalam negeri, sehingga membuka peluang ekonomi yang sangat menjanjikan. (*)

Informasi Seputar Tiongkok