Lama Baca 3 Menit

Boneka Salju Raksasa di Harbin, Senyum Tipis

13 January 2022, 14:54 WIB

Boneka Salju Raksasa di Harbin, Senyum Tipis-Image-1

Dari Manusia Salju Raksasa di Harbin Hingga Dewi Jingwei di Festival Lentera Zigong, Mengapa Itu Menjadi Populer?- Image from bjnews.com

Harbin, Bolong.id - Boneka salju raksasa muncul di tepi Sungai Songhua di Harbin, ibukota Provinsi Heilongjiang, Tiongkok, Selasa (11/1/2022). Itu bakal bertahan lama, sebab Harbin disebut juga Kota Es.

Boneka itu bertopi merah, syal merah, sudut mulutnya terangkat, tanda senyum tipis. Tinggi sekitar 18,5 meter, lebar sekitar 13 meter, berbahan lebih dari 2.000 meter kubik salju.

Dilansir dari chinanews.com pada Rabu (12/1/2022), Ini bukan pertama ada patung salju di tepi Sungai Songhua. Tahun lalu, ada manusia salju dengan hidung mancung. 

Tampaknya membangun manusia salju jadi kesenangan warga kota tersebut. Itu menyiratkan estetika perkotaan. 

Baru-baru ini, "Dewi Jingwei" dari Festival Lentera Zigong di Sichuan, juga ada di platform sosial. "Dewi Jingwei" adalah salah satu instalasi di Festival Lentera Zigong tahun ini di Sichuan.

Terlepas dari bentuk patung, manusia salju atau Dewi Jingwei, ketika gambar-gambar ini dipamerkan, itu meningkatkan citra kota.

Dibandingkan dengan bangunan landmark kota, "landmark budaya" dapat lebih mencerminkan suhu kota. Suhu ini tidak ada hubungannya dengan perangkat keras kota. 

Berbeda dari bangunan landmark kota, "landmark budaya" dipengaruhi oleh iklim dan adat istiadat, serta memiliki arti "pameran seni waktu terbatas", yang tidak hanya dapat mewakili citra kota, tetapi juga estetika publik dan nilai-nilai publik. dari kota. 

Meskipun estetika publik adalah konsep abstrak, sering kali muncul dalam bentuk arsitektur perkotaan dan instalasi perkotaan. 

Para netizen Tiongkok berkomentar, patung di Festival Lentera Zigong, berpengaruh positif pada "landmark budaya" kota, yang dapat membuat aspek lain kota menonjol.

Sedangkan, "Landmark budaya" adalah bagian dari individualitas arsitektur perkotaan. Membuat kota lebih khas. Diharapkan semakin banyak "landmark budaya" seperti itu di kota lain, yang menambah warna kehidupan perkotaan. (*)