Lama Baca 3 Menit

Volume Impor Komoditas China Turun, Harga Naik

10 June 2022, 15:50 WIB

Volume Impor Komoditas China Turun, Harga Naik-Image-1

Sebuah Kapal Tanker Minyak Sedang Dibongkar di Yantai, Shandong - Image from Global Times

Beijing, Bolong.id - Volume impor komoditas curah Tiongkok dari Januari hingga Mei 2022 turun, sementara harganya naik. Demikian data dari General Administration of Customs (GAC) Kamis (9/6/2022).

Dilansir dari Global Times pada Kamis (9/6/22), dalam lima bulan pertama 2022, Tiongkok mengimpor 95,96 juta ton batubara, turun 13,6 persen year on year. 

Sementara harga impor melonjak menjadi 1.018,2 Yuan (sekitar 2,1 juta rupiah) per ton, atau naik 105,3 persen.  \

Dan, 44,91 juta ton gas bumi diimpor, turun 9,3 persen sementara harga melonjak 70,3 persen.

Sedangkan minyak mentah yang diimpor sebanyak 217 juta ton, turun 1,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021, sedangkan harga per ton mencapai 4.463 yuan atau naik 55,6 persen. 

 Volume impor kedelai turun 0,4% menjadi 38,04 juta ton dengan harga rata-rata melonjak 23,3% menjadi 4.063,9 yuan (sekitar 8,7 juta rupiah) per ton.

Analis mencatat bahwa lonjakan harga komoditas terutama dipengaruhi oleh konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

Misalnya, kenaikan harga minyak mentah adalah akibat langsung dari akumulasi biaya operasional dari setiap prosedur dalam rantai pasokan seperti biaya tenaga kerja dan biaya logistik, Wang Guoqing, direktur riset di Pusat Penelitian Informasi Baja Lange Beijing, mengatakan kepada Global Times pada hari Kamis.

Terkait pengurangan impor batu bara, Wang mencatat dampak dari pasar internasional seperti pembatasan impor batu bara Australia mempengaruhi volume impor.

Menanggapi melonjaknya harga komoditas, Wang menambahkan bahwa negara tersebut telah menerapkan langkah-langkah untuk menstabilkan pasar, sambil bekerja untuk mengeksplorasi lebih banyak sumber daya dan memperluas saluran impor.

Mengambil minyak mentah misalnya, Tiongkok akan mengeksplorasi lebih banyak sumber daya luar negeri sambil secara efektif memanfaatkan ladang minyak dalam negeri.

Lonjakan harga bahan baku adalah masalah global yang dihadapi oleh perusahaan di seluruh dunia, outlet media domestik yicai.com melaporkan, mengutip Liang Ming, seorang pejabat senior dari Akademi Perdagangan Internasional dan Kerjasama Ekonomi Tiongkok.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional atau The National Development and Reform Commission (NDRC), perencana ekonomi utama Tiongkok, mengatakan pada bulan Mei bahwa mereka akan bekerja untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga untuk komoditas curah dengan memandu harga batu bara domestik berfluktuasi dalam kisaran yang wajar untuk menstabilkan harga listrik.

Sementara itu, NDRC mengatakan akan fokus pada produk mineral untuk memastikan pasokan dan harga yang stabil, sambil meningkatkan eksplorasi dan pengembangan bijih besi dalam negeri dan mempercepat pembangunan pangkalan mineral untuk meningkatkan kapasitas keamanan sumber daya dalam negeri. (*)