Lama Baca 2 Menit

Asal Usul Makan Kalkun Saat Natal

24 December 2021, 13:55 WIB

Asal Usul Makan Kalkun Saat Natal-Image-1

Asal Usul Makan Kalkun Saat Natal- Image from sohucs.com

Jakarta, Bolong.id - Merayakan Natal dengan makan Kalkun panggang, budaya Barat, khususnya Amerika. Belakangan itu juga ditiru masyarakat di Asia, termasuk Tiongkok.

Dilansir dari jucanw.com, asal Usul Orang Amerika Makan Kalkun untuk Natal sebagai berikut:

Kebiasaan makan kalkun untuk makan malam Natal dimulai di Amerika Serikat pada tahun 1620. 

Turki adalah spesialisasi Amerika, sebelum orang Eropa datang ke Amerika, itu dijinakkan oleh orang India. 

Nama kalkun disebut "Turki" dalam bahasa Inggris. Karena orang Eropa menganggapnya seperti pakaian Turki: hitam dan merah. 

Orang Eropa suka makan angsa panggang. Setelah berimigrasi ke Amerika, ada persyaratan untuk makan angsa. Mereka makan kalkun yang ternyata dirasa lebih baik daripada angsa. 

Dan ada banyak kalkun di Amerika Utara. Jadi kalkun panggang telah menjadi hidangan utama Amerika dan sangat diperlukan untuk liburan penting.

Sejarah makan kalkun sudah hampir empat ratus tahun. "Makan Malam" dalam "Christmas Dinner" dan "Thanksgiving Dinner", yang melambangkan panen dan reuni, pada awalnya tidak mengacu pada makan malam. Itu harus dimakan pada siang hari. 

Karena Thanksgiving adalah Kamis keempat bulan November setiap tahun. Ini sangat dekat dengan Natal, hari libur besar tahun ini. Dan Natal adalah hari untuk berterima kasih kepada Yesus karena telah datang. Oleh karena itu, hidangan kalkun yang melambangkan rasa syukur meluas hingga Natal.

Kebiasaan orang Amerika memakan kalkun adalah dengan mengisi perut kalkun dengan berbagai bahan dan memanggangnya di dalam oven. 

Setelah panggang selesai, sajikan seluruh kalkun ke meja, lalu gunakan pisau dan garpu untuk memotong kalkun panggang bersama dan nikmati.

Kebiasaan itu ditiru masyarakat Asia, termasuk di Tiongkok. (*)