Han Guangzu - Image from : gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Pada tanggal 27 April 2020, Mekanisme Pertahanan dan Kontrol Bersama Dewan Negara Tiongkok (国务院联防联控机制) mengadakan konferensi pers. Han Guangzu (韩光祖), Wakil Direktur Departemen Standar Penerbangan, Badan Penerbangan Sipil Tiongkok (中国民用航空局) , menjelaskan bahwa kebijakan "Lima Kali Sehari" (“ 五个一 “ ) adalah untuk mengekang tingginya risiko kasus impor pandemi COVID-19 luar negeri yang masuk ke Tiongkok. Pembatasan pada penerbangan penumpang internasional reguler telah ditingkatkan. Akan tetapi, beberapa penerbangan sementara tidak mempengaruhi jumlah penerbangan penumpang internasional terjadwal yang ada.
Direktur Han menjelaskan bahwa Badan Penerbangan Sipil Tiongkok (中国民用航空局) mengeluarkan pemberitahuan tentang pengurangan lalu lintas penumpang internasional selama masa pencegahan dan pengendalian pandemi dan meminta agar jumlah penerbangan penumpang internasional lebih dikurangi sejak 29 Maret 2020. Kebijakan tersebut kemudian diberi nama kebijakan "Lima Kali Sehari" (“ 五个一 “ ).
Pada 26 April 2020, 17 maskapai domestik, seperti Air China, China Eastern Airlines dan China Southern Airlines serta 24 maskapai asing, seperti Korean Air, All Nippon Airways dan Ethiopian Airlines melakukan 417 penerbangan penumpang terjadwal internasional dan penerbangan sementara dari 36 negara seperti Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat dan Kanada dan masing-masing mengangkut 82640 penumpang. Selain 38 penerbangan masuk pada 29 Maret 2020, penerbangan harian berikutnya tidak ada yang lebih dari 20 kelas dan per-harinya hanya ada sekitar 3000 penumpang yang masuk Tiongkok.
Minggu ini (27 April-3 Mei 2020), menurut Penyebaran Terpadu Mekanisme Pertahanan dan Kontrol Bersama Dewan Negara Tiongkok (国务院联防联控机制 ), Badan Penerbangan Sipil Tiongkok (中国民用航空局) bekerja sama erat dengan Kementerian Luar Negeri (外交部) dan Komisi Kesehatan (卫健委) dalam rencana untuk mengatur lima penerbangan sementara masing-masing ke Amerika Serikat, Inggris, Italia dan Spanyol dan diperkirakan akan menerima 900 warga Tiongkok kembali ke Tiongkok yang utamanya adalah pelajar asing Tiongkok.
Advertisement