Kota Jakarta - Image from Berbagai sumber
Bolong.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan Jakarta akan menjadi pusat kota berketahanan iklim pada 2030. Kota dengan ketahanan iklim mampu melakukan mitigasi bencana sekaligus penanganan pasca-bencana.
"Jakarta ditargetkan menjadi kota berketahanan iklim pada tahun 2030 baik secara mitigasi bencana, maupun kesiapan untuk mengatasi dampak perubahan iklim," ujar Anies yang dikutip melalui instagram yang telah terverifikasi @aniesbaswedan, Minggu (14/2).
Target tersebut disampaikan setelah Jakarta ikut serta dalam program Climate Adaption Summit 2021. Program tersebut digelar secara virtual dan dihadiri Wali Kota Rotterdam Mr.Aboutaleb, bekas Sekjen PBB YM. Ban Ki Moon, serta berbagai pemimpin institusi negara, kota, komunitas sektor swasta, dan masyarakat umum yang berasal dari lebih 50 negara.
Dalam unggahannya, Anies mengatakan Jakarta siap menjadi kota dengan ketahanan bencana baik skala nasional dan global.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menambahkan, upaya mitigasi bencana ditempatkan dalam rencana pembangunan jangka menengah kota 2018-2022 dan aksi strategis kota untuk mencapai visi menjadi kota berketahanan.
Agar tujuan tercapai, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai sektor, entitas, swasta dan organisasi non pemerintah.
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan beberapa upaya seperti membersihkan sungai membuat sumur resapan penampungan air hujan serta merevitalisasi sejumlah waduk untuk menampung air," ujarnya.
"Disamping itu, Pemprov DKI juga membangun taman hutan kota ruang terbuka hijau dan penanaman pohon untuk meningkatkan kualitas udara kota untuk perbaikan kualitas udara."
Anies juga mendorong warga untuk beralih ke transportasi umum yang akan berdampak dengan kualitas udara ibu kota.
"Kami juga membuka pintu untuk kolaborasi dari berbagai pihak menuju kota berketahanan," ujarnya. (*)
Advertisement