Lama Baca 4 Menit

Berbagai Kebiasaan saat Idul Fitri di Berbagai Negara

13 May 2021, 15:18 WIB

Berbagai Kebiasaan saat Idul Fitri di Berbagai Negara-Image-1

Suasana perayaan Idul Fitri - Gambar diambil dari Internet, jika ada keluhan hak cipta silakan hubungi kami.

Bolong.id – Idul Fitri adalah parafrase dari bahasa Arab "Defetur". Muslim dari keluarga bahasa Turki di Xinjiang menyebutnya "Festival Rouzi". "Ruzi" adalah bahasa Persia, yang berarti "cepat". Muslim Hui di beberapa bagian Ningxia menyebutnya "Dalde," dan beberapa Muslim Hui di Gansu, Qinghai dan wilayah timur juga menyebutnya "Dalde". 

Dilansir dari wannianli.tianqi.com, Perayaan agama dan budaya seremonial sama megahnya dengan Tahun Baru Imlek suku Han. Sebelum menjelang Idul Fitri, umat Islam yang bekerja di luar, berbisnis, dan melakukan perjalanan bisnis harus buru-buru pulang terlebih dahulu untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya.  

Simak kebisaan apa saja yang dilakukan di berbagai negara menyambut Idul Fitri.

Arab Saudi 

Di Arab Saudi, perayaan idul fitri kental dengan kesenian. Beragam pagelaran diadakan seperti baca puisi, parade, teater hingga pertunjukan musin. Jika di Indonesia terdapat ketupat dan opor ayam, Arab Saudi memiliki daging domba yang dicampur nasi serta sayuran tradisional. Hal seperti ini juga terjadi di Suriah, Sudah hingga beberapa negara Timur Tengah lainnya.



Selain makanan dan kesenian, perayaan lebaran di negara Timur Tengah sering dirayakan dengan tradisi menghias rumah. Lampion berwarna-warni digunakan untuk menghias rumah agar terlihat cantik.

Turki

Bagi orang Turki, nama Idul Fitri dikenal dengan istilah Festival Gula atau Seker Bayram. Seperti halnya tradisi sungkem di Indonesia, anak-anak di sana juga bersalaman serta melakukan sungkem atau sembah sujud kepada orangtua dan orangtua akan membalas dengan ciuman di kedua pipi sebagai simbol kasih sayang. 

Mesir 

Di Mesir, orang lebih suka pergi ke bioskop, taman, teater atau pantai untuk menghabiskan waktu berkualitas selama Idul Fitri. Anak-anak akan berkeliling kota dengan sepeda yang didekorasi dengan indah. Orang Mesir juga melakukan pelayaran di Sungai Nil, atau pergi ke Sharm el-Sheikh, kota wisata populer di Laut Merah.

Sudan

Wanita suka menggunakan Mehndi (juga disebut Henna) untuk tato, mendekorasi diri, dan bahkan menggunakannya untuk mendekorasi rumah mereka.

Indonesia

Yang unik, di Indonesia momen Lebaran juga dimanfaatkan untuk saling memaafkan. Para keluarga akan saling mengunjungi tetangga untuk mengucapkan selamat hari raya, sekaligus untuk meminta maaf atas kesalahan yang pernah dibuat.
Orang-orang akan memakai pakaian baru, sementara anak-anak akan berkeliling untuk mendapatkan uang lebaran atau THR. Terakhir, momen lebaran juga dimanfaatkan untuk berkumpul bersama seluruh keluarga besar dan menikmati ketupat, rendang, opor ayam dan beragam kue kering. 

Malaysia 

Hari pertama Lebaran biasanya orang-orang Malaysia mengenakan pakaian tradisional baju Melayu untuk lelaki dan baju kurung atau kebaya untuk wanita. Sangat langka menemukan orang lokal memakai pakaian busana Muslim modern, kecuali pendatang yang kebetulan sedang berlebaran di Malaysia. 

Tiongkok

Tradisi perayaan Idul Fitri di negara China tiada lain dengan mengunjungi makam leluhur, membersihkan dan mempersembahkan doa. Tradisi doa ini dilakukan untuk menghormati ratusan ribu muslim yang tewas selama Dinasti Qing dan Revolusi Kebudayaan. Setelah shalat ied, umat muslim akan makan-makan dan bersilaturahmi. (*) 


Informasi Seputar Tiongkok