Menteri Luhut Binsar Pandjaitan dan Menlu Wang Yi - Image from Fengzhong
Bolong.id - Bahasa Mandarin sudah menjadi salah satu bahasa yang dapat dibilang sama pentingnya dengan Bahasa Inggris saat ini. Di Indonesia, melihat dari tren investasi RRT di Indonesia yang terus berkembang, bisa dikatakan kemampuan berbahasa Mandarin sudah menjadi salah satu skill yang penting untuk dimiliki. Kurangnya kemampuan berbahasa mandarin dapat menjadi penghalang bagi Indonesia untuk semakin memperbanyak keuntungan dari hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok.
Dilansir Databoks, di awal tahun 2019 Tiongkok menjadi negara kedua terbesar yang menanamkan modalnya di Indonesia, yakni sebesar 4,7 miliar dolar AS atau 16,8% dari total investasi ke Indonesia. Ini artinya, sumber daya manusia dengan kemampuan Bahasa Mandarin kedepannya sangat dibutuhkan.
Mulai dari sekarang kamu bisa belajar Bahasa Mandarin agar punya keunggulan berbahasa dan berkompetisi dengan kandidat pencari kerja lain. Kemampuan akan jadi daya tarik di mata banyak perusahaan.
Mengapa fenomena ini bisa terjadi? Dilansir dari Xuexia pada Sabtu (28/8/2021), dikatakan bahwa di seluruh dunia, semakin banyak orang asing yang mempelajari Bahasa Mandarin. Terutama di negara-negara di mana Tiongkok memiliki hubungan ekonomi, budaya, dan pendidikan yang kuat, termasuk Indonesia. Berikut beberapa alasannya:
1. Kekuatan Tiongkok telah membuat lebih banyak orang asing memperhatikan dan memahami Tiongkok.
2. Bahasa Mandarin yang memiliki banyak ekspresi di dalamnya sehingga menarik untuk dipelajari.
3. Ketertarikan kepada budaya Tiongkok dan keinginan untuk mempelajari dan meperdalam pengetahuan dalam bidang ini.
4. Keinginan untuk bekerja atau berpergian ke Tiongkok
5. Keinginan untuk membangun koneksi dan berbisnis dengan orang Tiongkok atau perusahaan Tiongkok
6. Kekuatan internasional Tiongkok yang semakin kuat.
Dengan semakin besarnya pengaruh Tiongkok di dunia global, banyak orang di seluruh dunia semakin menyadari pentingnya memahamiTiongkok dengan lebih baik.
Di negara-negara tempat Tiongkok berinvestasi seperti Korea Selatan dan Afrika, minat belajar bahasa Mandarin sedang meningkat pesat. Mereka percaya dengan menguasai bahasa Mandarin akan membantu memahami norma, budaya, dan kebijakan Tiongkok, yang akan membantu mereka berinteraksi dengan Tiongkok.
Di Indonesia Tiongkok pun semakin gencar menawarkan beasiswa untuk belajar di negara asalnya. Kini, semakin banyak perguruan tinggi yang memiliki jurusan sastra Mandarin. Banyak sekolah, termasuk pesantren, dari jenjang TK hingga SMA kini juga menawarkan bahasa Mandarin sebagai mata pelajaran pilihan. Institut Konfusius yang berlokasi di Universitas Al-Azhar juga sering menyelenggarakan kompetisi berbahasa Mandarin dan menjadi institut yang menyediakan tenaga pengajar bahasa Mandarin dari Tiongkok. Hal ini semakin mendorong perkembangan pendidikan bahasa Mandarin di Indonesia.(*)
Informasi Seputar Tiongkok
Advertisement