Kehidupan Masyarakat Haikou yang Kembali Normal - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Haikou, Bolong.id - Pandemi COVID-19 telah membuat banyak pendapatan di berbagai sektor ekonomi menurun. Berbagai negara tengah berupaya untuk terus meningkatkan kestabilan ekonomi agar kembali seperti semula, termasuk Tiongkok. Diprakarsai oleh Komisi Peradaban Pusat (中央文明办) Tiongkok, kali ini, negara dengan ekonomi terkuat tersebut memiliki strategi yang unik untuk memulihkan perekonomiannya yaitu dengan membangun ekonomi lokal. Beberapa bulan terakhir, Chengdu, Xi’an, Zhengzhou, Nanjing, Changsha, Qingdao dan kota-kota lain telah mengusulkan sebuah bentuk pembangunan ekonomi yang disebut dengan ekonomi lokal dimana akan ada banyak kios-kios dibuka untuk mendorong kelompok-kelompok pengangguran dan yang di-PHK agar mereka dapat memiliki sumber mata pencaharian dengan mendirikan kios mereka sendiri.
Banyak warga berharap akan adanya suatu kebijakan ekonomi yang dapat mengizinkan warganya untuk membuat kios mereka sendiri. Hal ini disampaikan oleh seorang warga distrik Qiongshan bernama Zhang (张), yang dahulunya merupakan seorang penjual ponsel. Dirinya kali ini telah memiliki toko yang menjual kue khas Taiwan. Ia menyewa sebuah toko kecil di Jalan Boya dengan sewa bulanan 1.500 yuan atau sekitar Rp 2,9 juta. Namun, oleh karena pandemi di awal tahun, pendapatannya menjadi menurun sebesar kurang dari 100 yuan atau sekitar Rp 199 ribu. Apabila kebijakan ekonomi kios lokal dilaksanakan, maka diharapkan dapat menghasilkan 400-500 yuan atau setara dengan Rp 796 ribu- Rp 996 ribu per hari.
Di distrik Xiuying, terdapat banyak pedagang keliling yang menjual buah-buahan, dsb. Namun seorang warga bernama Zhao (赵), yang juga seorang penjual ponsel mengatakan bahwa pada saat ia mendirikan kios di jalanan, ia pernah ditangkap oleh aparat keamanan dan berharap bahwa pemerintah setempat Kota Haikou dapat segera menerapkan kebijakan pendirian kios yang direncanakan dengan matang. Berbeda dengan distrik ini, Distrik Longhua justru tidak ada pedagang keliling yang mendirikan kios di jalanan. Namun, harapan yang sama juga ditujukan kepada pemerintah setempat untuk boleh mengizinkan warganya mendirikan kios atau warung sendiri tanpa mempengaruhi lalu lintas dan jalanan. Hal ini disampaikan oleh Bapak Wu (吴), seorang pemilik hotel yang berada di pinggir jalan, ia berharap pendapatan hotel dapat meningkat secara signifikan berkat adanya kios di sekitar hotelnya.
Melansir dari laman wap.eastmoney.com, selain para penjual, warga setempat juga mendukung adanya ekonomi kios lokal, namun tetap memperhatikan protokol standar dan terpadu, serta berharap agar pemerintah Kota Haikou akan melonggarkan sistem kelola pedagang keliling sesegera mungkin sehingga dapat menyelesaikan masalah ketenagakerjaan yang membuat sebagian besar orang tidak memiliki pekerjaan dan menganggur. Seperti yang dikatakan oleh seorang warga bernama Wang (王), kembali dibukanya kios-kios dan pedagang kaki lima, tidak hanya akan bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan penduduk, dan membantu memulihkan industri ritel dan katering. Namun, ada pula warga yang tidak setuju, seperti seorang warga bernama Li (李), ia mengatakan bahwa ekonomi kios lokal akan merusak penampilan kota Haikou dan akan menyebabkan kemacetan lalu lintas, kurangnya kebersihan makanan dan kesehatan lingkungan, serta masalah lainnya. Disamping ketidaksetujuan Li (李), Bapak Lin (林) menjelaskan bagaimana agar ekonomi kios dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan kesehatan lingkungan kota, seperti dengan dilakukannya sistem pengawasan dan pemeriksaan keamanan makanan secara teratur agar dapat menghindari pedagang ilegal. Ia juga berharap agar pemerintah dapat segera mendirikan kios di daerah yang telah ditentukan sehingga tidak menghalangi lalu lintas yang ada.
Melalui penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa Tiongkok telah mengupayakan pemulihan ekonomi dengan mengusulkan adanya ekonomi kios lokal khususnya di Kota Haikou. Bagaimana dengan nasib kios-kios atau toko-toko yang ada di Indonesia? Berdasarkan dengan keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang baru-baru ini disampaikan, ia mengatakan bahwa kios-kios akan dapat segera dibuka pada Senin (08/06/2020) dengan memperhatikan protokol keamanan, seperti pengunjung hanya diperbolehkan menempati 50% toko dan menjaga jarak aman 1 meter.*