Lama Baca 3 Menit

Kepala WHO: "Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati"

22 June 2020, 21:05 WIB

Kepala WHO:

Tedros Adhanom Ghebreyesus - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Pada hari Minggu (21/6/2020), para lulusan Sekolah Tinggi Ekonomi dan Manajemen Universitas Tsinghua melakukan wisuda. Hari tersebut merupakan momen istimewa sebab direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan pidato pembukaan dalam upacara wisuda tersebut. Di dalam pidatonya, ia mendorong agar lulusan Universitas Tsinghua dapat menjadi agen-agen pembangun dunia yang lebih sehat, adil, aman, dan tangguh dengan tetap memperhatikan kesetaraan dan solidaritas.

"COVID-19 mengajarkan kita banyak pelajaran terutama pelajaran mengenai bahwa kesehatan bukanlah barang mewah. Kesehatan adalah dasar dari pembangunan sosial dan ekonomi." ujar Ghebreyesus. Ia juga mengatakan bahwa dampak dari pandemi ini membuat munculnya keretakan politik, serta kesenjangan sosial dan ekonomi. Ia mengungkapkan situasi saat ini ketika virus yang sangat kecil ini telah merenggut pekerjaan banyak orang dan membuat ekonomi dunia merosot tajam. 

Dalam pidatonya, ia juga meminta agar negara-negara di dunia dapat lebih menekankan upaya pencegahan daripada pengobatan penyakit. Hal ini ia anggap penting karena baginya, terlalu banyak negara menghabiskan biaya hanya untuk mengobati pasien di rumah sakit daripada menggalakan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit. Sebagai contoh, negara lebih memilih menghabiskan miliaran uang untuk mengobati kanker paru-paru, tetapi tidak menghentikan produksi tembakau. Sama halnya dengan mengobati obesitas, diabetes, dan penyakit jantung, daripada mempromosikan diet sehat, atau pun mengobati depresi daripada meningkatkan kesehatan mental.     

Ghebreyesus juga berharap agar semuanya dapat mengambil pelajaran dari pandemi ini dan belajar dari kesalahan masa lalu. Ia kemudian mengingatkan bahwa kita adalah satu umat manusia. Di sini, kita berada pada planet yang sama, sama-sama memiliki DNA, juga memiliki harapan, impian, dan ketakutan yang sama. “Dunia yang lebih sehat adalah dunia yang lebih aman. Kesehatan itu bukan biaya, melainkan investasi untuk masa depan kita bersama,” ungkapnya kepada lulusan Universitas Tsinghua. Hal tersebut juga ditujukan kepada umat manusia di seluruh dunia, termasuk kita di Indonesia yang masih berjuang dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini. Pepatah “Mencegah lebih baik daripada mengobati” menjadi seruan beliau bagi kita semua.