Lama Baca 3 Menit

Warga China Dilarang Keluar Negeri Jika Tak Perlu

24 May 2022, 11:44 WIB

Warga China Dilarang Keluar Negeri Jika Tak Perlu-Image-1

Sumber gambar: Berita CCTV - Image from p5.itc.cn

Beijing, Bolong.id - Pemerintah Tiongkok, Senin (23/5/2022) mengumumkan, warga dilarang meninggalkan negeri, jika tidak sangat perlu. Imigrasi punya SOP (Standard Operation Procedure) soal itu. Dan, pelanggaran bentuk apa pun, akan ditindak tegas.

Dilansir dari Sohu pada Senin (23/05/2022) Liu Haitao (刘海涛), kepala departemen inspeksi dan manajemen perbatasan NIA (National Immigration Administration), mengatakan, virus COVID-19 masih bermutasi. Maka, perjalanan internasional berisiko menyulitkan pemulihan keadaan.

Kini, semua tur grup ke luar negeri masih ditangguhkan, dan tur individu ke luar negeri tidak disarankan. Izin ke luar negeri hanya untuk orang kondisi khusus.

Liu mengatakan otoritas imigrasi akan terus memberikan layanan kepada perusahaan dan pekerja domestik dan asing untuk membantu memfasilitasi dimulainya kembali pekerjaan dan produksi, serta tuntutan wajar lainnya untuk masuk dan keluar.

Otoritas imigrasi akan memproses dokumen tepat waktu bagi mereka yang perlu pergi ke luar negeri untuk pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi, perawatan medis, pengiriman pasokan bantuan atau produksi dan bahan hidup, partisipasi dalam proyek-proyek rekayasa kunci atau kelompok buruh terorganisir, tujuan bisnis, tujuan penelitian ilmiah, atau tujuan akademis, kata Liu.

Proses cepat juga akan dilakukan bagi mereka yang perlu bepergian ke luar negeri karena alasan terkait keluarga, termasuk mereka yang perlu, seperti menjaga atau mengunjungi kerabat yang mengalami kondisi kesehatan parah, menangani pemakaman kerabat, membantu merawat manula, anak-anak atau ibu hamil atau ibu baru, menghadiri pernikahan dan wisuda kerabat atau menghadiri reuni keluarga. Saluran hijau akan disediakan untuk kasus-kasus yang sangat mendesak.

NIA akan terus mengeluarkan peringatan risiko dan memperkuat manajemen masuk dan keluar. Mereka yang ingin bepergian ke negara atau wilayah yang menghadapi perang atau ketidakstabilan disarankan untuk tidak meninggalkan Tiongkok saat ini, kata Liu.

Selanjutnya, pemerintah akan mengintensifkan tindakan kerasnya terhadap kejahatan terkait, seperti penggunaan dokumen palsu.

"Orang yang memegang dokumen palsu atau tidak sah lainnya akan dicegah meninggalkan Tiongkok dan diproses sesuai hukum," katanya. "Investigasi mendalam akan dilakukan terhadap dugaan kejahatan di luar negeri seperti penipuan telekomunikasi, perjudian lintas batas, kejahatan terkait narkoba dan kejahatan terorganisir untuk menjaga keselamatan warga negara dan menjaga ketertiban di pelabuhan masuk dan keluar," katanya.

NIA terus mengoptimalkan kebijakan dan langkah-langkah manajemen masuk dan keluar dalam menanggapi situasi global yang berubah. Masyarakat dapat menghubungi departemen administrasi imigrasi setempat atau hotline layanan 12367 untuk mempelajari kebijakan yang relevan, katanya.(*)