Lama Baca 4 Menit

Luhut: Suka Tidak Suka, Tiongkok Merupakan Kekuatan Dunia yang Tidak Bisa Diabaikan

06 June 2020, 20:51 WIB

Luhut: Suka Tidak Suka, Tiongkok Merupakan Kekuatan Dunia yang Tidak Bisa Diabaikan-Image-1

Luhut Binsar Panjaitan - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Jakarta, Bolong.id - Walau tersandung wabah corona, kerja sama Indonesia dengan negara-negara lain tidaklah surut. Hal ini diperjelas melalui pernyataan Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, bahwa perjanjian investasi Indonesia dengan negara lain seperti Arab Saudi, Australia, Korea Selatan, dan termasuk Tiongkok ke Indonesia, tidak dibatalkan meski ada wabah corona. Penjelasannya tersebut bertujuan untuk menanggapi isu negatif terkait dirinya dan investasi Tiongkok yang kerap membawa tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia.  

Terkait dengan pernyataannya di atas, beliau juga menjelaskan, khususnya kepada generasi milenial, mengenai Tiongkok yang merupakan salah satu negara dengan ekonomi terkuat selain Amerika Serikat. "Supaya anak muda tahu, ekonomi Tiongkok ini hampir 18 persen berpengaruh kepada ekonomi global. Amerika Serikat itu pengaruhnya 25 persen. Jadi, Anda mau suka tidak suka, senang tidak senang, bilang apa pun tentang Tiongkok, tetap tidak mengubah kenyataan kalau mereka merupakan kekuatan dunia yang tidak bisa diabaikan," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (05/06/2020).  

Sebagai negara yang menganut prinsip bebas dan aktif, ia mendorong agar masyarakat Indonesia tidak berpikiran sempit dan harus terus menjalin kerjasama dengan negara-negara lain, termasuk Tiongkok. Ia menuturkan bahwa dengan kedatangan TKA Tiongkok ke Indonesia akan mendukung pembangunan industri di Indonesia. Ia juga menyebutkan bahwa Tiongkok telah membantu Indonesia dalam mengembangkan berbagai pabrik, nilai tambah komoditas, serta telah cukup mematuhi kebijakan dan perjanjian investasi di Indonesia.  

Ia juga berulang kali menegaskan bahwa jumlah TKA Tiongkok di Indonesia itu sedikit. Ia memberikan contoh, seperti di wilayah kawasan industri Konawe, Sulawesi Tenggara, TKA Tiongkok hanya berkisar 8% saja dari total pekerja yang ada di sana. Kemudian ia juga menjelaskan bahwa 500 pekerja Tiongkok yang dipekerjakan di dua perusahaan tambang nikel yang ada di Sulawesi Tenggara,   yaitu PT Virtue Dragon Nickel Industry dan PT Obsidian Stainless Steel, bertujuan untuk mempersiapkan industri litium baterai dan membantu Indonesia dalam bidang industri, karena SDM Indonesia belum mampu menguasai teknologi milik Tiongkok yang ada di dalam pabrik tersebut. 

Di era digital ini, Luhut juga mendorong para anak muda agar tidak hanya menjadi sekrup, namun dapat berkreasi dan menciptakan sesuatu yang dapat dibanggakan negara. Ia juga mendukung gerakan pemulihan ekonomi oleh pemerintah Indonesia dalam sektor ekonomi kreatif dan pariwisata, seperti program dompet digital untuk distribusi logistik bagi masyarakat.