Lama Baca 3 Menit

Status Siaga COVID-19 Kian Meningkat, Ratusan Penerbangan Terpaksa Dibatalkan!

17 June 2020, 18:53 WIB

Status Siaga COVID-19 Kian Meningkat, Ratusan Penerbangan Terpaksa Dibatalkan!-Image-1

Bandar Udara Internasional Daxing Beijing - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id - Penyebaran virus corona yang kian meningkat di Kota Beijing pada hari Rabu (17/6/2020) pagi ini, menurut data dari VariFlight (飞常准), menyebabkan Beijing terpaksa harus membatalkan sebanyak 850 penerbangan masuk dan keluar dari Bandara Internasional Beijing Daxing (北京大兴国际机场) dan Bandara Internasional Ibukota Beijing (北京首都国际机场), seperti yang dilansir dari ecns.cn.  

Beijing, yang telah meningkatkan status siaga dari tingkat tiga menjadi tingkat dua, pemerintahnya sekarang semakin memperketat arus perjalanan semua transportasi yang ada. Tidak hanya pesawat, pihak layanan kereta api juga memberikan pengembalian uang secara penuh semua tiket dari dan ke Beijing yang dipesan sebelum hari Selasa (16/6) malam. Hal ini merupakan upaya untuk mencegah orang-orang supaya bepergian, meski layanan penerbangan sendiri belum secara resmi dibatalkan semua.

Begitu pula dengan transportasi lainnya seperti taksi, sewa mobil, dan bus jarak jauh yang rutenya menuju Provinsi Hebei dan Shandong, dibatalkan. Melansir Kontan, hal ini menyebabkan warga Beijing khawatir bahwa kota tersebut akan menerapkan lockdown seperti yang terjadi di Wuhan beberapa waktu lalu. "Yang saya khawatirkan adalah apakah akan ada peningkatan situasi menjadi siaga tingkat satu, seperti sebelumnya, sehingga tidak mungkin bagi orang untuk pergi bekerja," kata seorang pekerja sektor media berusia 23 tahun bermarga Wang (王). 

Adanya kasus baru di Beijing membuat beberapa para penyedia transportasi membatalkan layanan perjalanannya, untuk menekan penyebaran virus corona. Tak berbeda dengan Tiongkok, dalam upaya mengurangi penyebaran virus, Indonesia juga menerapkan pengendalian layanan transportasi, seperti penerapan kebijakan kapasitas maksimal dan tetap menjalankan protokol kesehatan, dengan selalu menggunakan masker ketika bepergian.