Presiden Republik Tiongkok, Tsai Ing-wen - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami
Beijing, Bolong.id - Kerusuhan di Hong Kong terkait UU Keamanan Nasional membuat beberapa warga Hong Kong mengambil keputusan untuk pindah ke Taiwan. Hari Kamis (18/6/2020), Taiwan mengatakan bahwa pihaknya akan mendirikan kantor yang secara khusus menangani warga Hong Kong yang ingin pindah ke Taiwan. Pemerintah Tiongkok mengecam rencana Taiwan ini, dan mengatakan bahwa tawaran ini hanya akan merugikan rakyat Taiwan dan mengintervensi urusan internal Hong Kong saja.
Kantor tersebut akan mulai beroperasi pada tanggal 1 Juli 2020, bertepatan dengan hari dimana Inggris mengembalikan Hong Kong ke Tiongkok, pada tahun 1997 lalu. Pada tahun ini, Tiongkok berjanji akan mengizinkan Hong Kong untuk dapat terus menikmati kebebasan, dengan prinsip “Satu Negara, Dua Sistem”.
Kantor Urusan Taiwan di Tiongkok juga telah mengeluarkan pernyataan mereka mengenai hal ini dan berkata, "Menyediakan tempat berlindung dan membawa para perusuh dan elemen-elemen yang memicu kerusuhan di Hong Kong ke tempat kami, hanya akan melukai rakyat Taiwan saja," seperti dikutip dari ecns.cn, Sabtu (20/6/2020). Tiongkok juga mengatakan bahwa rencana ini akan merusak prinsip “Satu Negara, Dua Sistem” mereka. Mereka juga menegaskan bahwa, upaya memecah-belah negara semaam ini tidak akan berhasil.
Seperti dilansir dari CNN, pada bulan lalu (Mei 2020), Presiden Taiwan, Tsai Ing-Wen (蔡英文), bersedia untuk memberikan suaka yang berbentuk program kemanusiaan yang didanai sepenuhnya oleh pemerintah Taiwan. "Di masa lalu, lembaga non profit pada dasarnya melakukan hal itu, tetapi sekarang pemerintah akan menanggung dan membiayai pengeluaran (warga Hong Kong yang hendak pindah ke Taiwan)," kata Kepala Kabinet Pemerintah Taiwan (MAC), Chen Ming-tong (陳明通).
Advertisement