Lama Baca 3 Menit

Tiongkok Perkuat Kerjasama Internasional untuk Ujicoba Vaksin COVID-19

09 June 2020, 08:50 WIB

Tiongkok Perkuat Kerjasama Internasional untuk Ujicoba Vaksin COVID-19-Image-1

Gambar Vaksin - Image from gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami

Beijing, Bolong.id -  Menteri Sains dan Teknologi Tiongkok  (中华人民共和国科学技术部), Wang Zhigang (王志刚) dalam pernyataan persnya pada Minggu (7/6/2020) lalu mengatakan, Tiongkok akan memperkuat kerja sama internasional dengan sejumlah negara dalam uji coba vaksin COVID-19. Hal ini menyusul telah diujicobakannya secara klinis lima jenis vaksin yang  bekerja sama dengan WHO. "Meski sulit dan membutuhkan waktu, vaksin adalah sebuah strategi yang dipilih Tiongkok dalam upaya menangani wabah COVID-19," ujar  Wang Zhigang (王志刚).     

Melansir Reuters, Presiden Tiongkok Xi Jinping (习近平) sendiri sebelumnya sempat berjanji jika vaksin yang dikembangkan di Tiongkok akan menjadi barang produksi massal ketika sudah siap untuk digunakan. Pernyataan ini diungkapkan dalam event  Majelis Kesehatan Dunia pada bulan lalu. 

Sebelumnya, Kantor Informasi Dewan Negara (国务院新闻办公室) menginformasikan, salah satu isi dari buku putih yang diterbitkan pemerintahTiongkok terkait COVID-19 beberapa waktu lalu adalah mendesak adanya kerjasama global maupun masyarakat internasional agar tidak mempolitisasi asal usul virus tersebut, menyusul adanya tuduhan bahwa Tiongkok tidak transparan akan adanya wabah COVID-19.

Tiongkok juga telah berulang kali membantah atas tuduhan tersebut dan mengklaim bila sejak awal pihaknya telah memberikan informasi terkait keberadaan wabah ini. Bahkan, Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (中国疾病预防控制中心主任) pun telah memberitahukan kepada rekannya di Amerika Serikat (AS) melalui telepon tentang virus yang saat itu masih belum teridentifikasi pada 4 Januari 2020 lalu.  

Tak hanya dukungan internasional, dalam buku putih tersebut juga diuraikan biaya medis yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Tiongkok untuk penanganan semua pasien virus corona yang mencapai 1,35 miliar yuan atau setara Rp2,6 triliun pada akhir Mei lalu. Xi Jinping juga menjanjikan dana sebanyak $2 miliar dolar atau setara Rp 28 triliun untuk mendukung penanganan wabah COVID-19 selama dua tahun ke depan, terutama untuk membantu negara-negara berkembang.  

Seperti diketahui, pengembangan vaksin saat ini tidak hanya dilakukan oleh Tiongkok namun juga banyak negara, termasuk Indonesia yang sedang berupaya mengembangkan vaksin sendiri. Menurut Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, negara telah membentuk tim khusus yang terdiri dari institusi penelitian, kementerian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan beberapa pihak dari luar negeri pada Jumat (5/6/2020) lalu.*