Lama Baca 3 Menit

Vaksin COVID-19 Rusia Diperkirakan Akan Siap dalam Dua Minggu Lagi

13 August 2020, 15:28 WIB

Vaksin COVID-19 Rusia Diperkirakan Akan Siap dalam Dua Minggu Lagi-Image-1

Ilustrasi Gambar Vaksin Rusia - Image from CGTN

Moskow, Bolong.id - Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan, batch pertama vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute Rusia akan siap diproduksi dan digunakan dua minggu lagi.

Dilansir CGTN, Murashko juga mengatakan, tuduhan vaksin Rusia ‘Sputnik V’  tidak aman, tidak berdasar.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (11/8/2020) mengumumkan pengembangan vaksin pertama di dunia yang dapat melawan virus corona.

"Orang-orang barat yang dapat merasakan keunggulan kompetitif obat Rusia, mencoba mengungkapkan beberapa pendapat yang sama sekali tidak berdasar," kata Murashko, Rabu (12/8/2020).

"Vaksin ini adalah platform yang sudah terkenal dan dipelajari," katanya, menambahkan bahwa negara lain telah mengembangkan penawar di bawah program pengujian yang dipercepat.

Dilansir Reuters, di Moskow, beberapa orang Rusia mengatakan, mereka takut untuk mencoba vaksin tersebut. Sementara, yang lain setuju dengan pemerintah bahwa keraguan yang diungkapkan oleh para ahli asing didorong oleh kecemburuan.

“Saya tidak mempercayai vaksin Rusia secara umum, saya pasti tidak akan divaksinasi,” kata Ekaterina Sabadash, 36.

Para pejabat mengatakan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow akan diberikan kepada orang-orang, termasuk dokter, secara sukarela dalam uji coba terakhir. Peluncuran massal di Rusia diharapkan dimulai pada Oktober 2020.

Sementara itu, Association of Clinical Trials Organisations (ACTO) yang berbasis di Moskow, sebuah badan perdagangan yang mewakili produsen obat top dunia di Rusia, telah mendesak kementerian kesehatan untuk menunda persetujuan vaksin sampai uji coba terakhir selesai.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga terus menjalin komunikasi dengan Rusia mengenai kemungkinan prakualifikasi vaksin.

"Kami berhubungan dekat dengan otoritas kesehatan Rusia dan diskusi sedang berlangsung mengenai kemungkinan prakualifikasi vaksin oleh WHO," kata juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, Selasa (11/8/2020).

"Prakualifikasi dari setiap vaksin melibatkan tinjauan dan evaluasi yang ketat dari semua data yang diperlukan untuk keamanan dan kemanjuran" dalam uji klinis, kata Jasarevic, menambahkan bahwa di tingkat WHO, proses ini akan sama untuk setiap kandidat vaksin.

“Setiap negara memiliki badan pengatur nasional yang menyetujui penggunaan vaksin atau obat-obatan di wilayahnya,” ujarnya. "Produsen meminta prakualifikasi WHO karena itu semacam stempel kualitas (vaksin)." (*)