Lama Baca 3 Menit

Tiongkok Sukses Luncurkan Pesawat Ruang Angkasa Eksperimental

05 September 2020, 14:24 WIB

Tiongkok Sukses Luncurkan Pesawat Ruang Angkasa Eksperimental -Image-1

Roket pembawa Long March-2F - Image from Global Times

Tiongkok, Bolong.id - Tiongkok berhasil meluncurkan pesawat ruang angkasa eksperimental yang dapat digunakan kembali dengan roket pembawa Long March-2F dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Barat Laut Tiongkok, Jumat (4/9/2020).

Pakar luar angkasa percaya bahwa pesawat tersebut dapat memenuhi permintaan masa depan untuk transportasi ruang angkasa yang "cepat, andal, dan murah". Pesawat tersebut juga dapat memenuhi kebutuhan untuk meluncurkan muatan, dilansir dari Global Times (Jumat, 4/9/2020).

Pesawat ruang angkasa itu dirancang untuk memberikan dukungan teknologi untuk penggunaan ruang secara damai, dan akan kembali ke bumi setelah beberapa waktu di orbit, Kantor Berita Xinhua melaporkan.

Pada bulan Oktober 2017, China Academy of Launch Vehicle Technology mengatakan, mereka bekerja dengan lembaga domestik lainnya untuk mengembangkan kendaraan peluncur yang dapat digunakan kembali, dengan peluncuran yang direncanakan pada tahun 2020.

Tujuan akhirnya tidak hanya untuk mengurangi biaya transportasi per muatan, tetapi secara signifikan mengurangi waktu persiapan peluncuran, dengan waktu pulang-pergi seperti maskapai penerbangan.

Jiao Weixin, seorang profesor ilmu ruang angkasa di Universitas Peking, mengatakan kepada Global Times bahwa pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali memiliki berbagai aplikasi.  

Aplikasi tersebut berupa kegiatan ruang komersial dalam mentransfer barang luar angkasa atau personel penerbangan luar angkasa, dan pengamatan bumi jarak dekat untuk ilmiah, serta untuk penelitian atau tujuan lain.

Pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali juga sedang diincar untuk pariwisata luar angkasa manusia, karena dapat secara signifikan mengurangi biaya perjalanan, kata Jiao. Kendaraan ini dapat terbang pada ketinggian rendah, yang mampu melakukan pengamatan fenomena alam secara tepat, serta dapat menargetkan darat, Jiao menjelaskan.