Beijing, Bolong.id - Kabar Presiden China Xi Jinping di kudeta dari jabatannya, diikuti dengan sejumlah kabar lainnya ramai beredar di media sosial sepanjang akhir pekan.
Kabar tersebut beredar setelah Presiden Xi tidak terlihat di publik, usai kembali dari KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Uzbekistan pada 15-16 September. Tetapi kredibilitas klaim ini diragukan, menurut para ahli.
Dilansir dari BusinessToday.id pada Minggu (25/09/2022) Tanpa konfirmasi resmi dari Partai Komunis Tiongkok atau media pemerintah dan dengan semua pembaruan dari pengguna anonim, yang tidak diverifikasi atau kredibel, para ahli yakin rumor ini hanyalah rumor dan spekulasi palsu.
Jadi, inilah yang kita ketahui sejauh ini:
Apakah Xi Jinping di bawah tahanan rumah?
Terakhir kali Presiden Tiongkok terlihat di depan umum adalah pada KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO/ Shanghai Cooperation Organisation) di Samarkand, Uzbekistan. KTT tersebut juga dihadiri oleh Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ada kemungkinan kuat perdana menteri Tiongkok bisa dikarantina mengikuti 'Kebijakan Nol Covid' yang ketat di negara itu. Berdasarkan kebijakan tersebut, setiap individu yang masuk ke Tiongkok dari luar negeri harus menjalani karantina.
Apakah penerbangan komersial internasional dan domestik di Tiongkok dibatalkan?
Ada juga laporan yang belum diverifikasi bahwa sangat sedikit penerbangan penumpang yang terbang di atas ibukota Tiongkok dan semua kereta api dan bus telah dibatalkan dalam beberapa hari terakhir.
Situs web Bandara Internasional Ibu Kota Beijing menunjukkan bahwa beberapa penerbangan dibatalkan, beberapa lainnya dijadwalkan sedikit tertunda, atau sudah mendarat.
Namun, Pakar Tiongkok Aadil Brar membagikan data penerbangan dan mengatakan tidak ada gangguan penerbangan. Dia juga berbagi visual briefing publik oleh pejabat senior Tiongkok, menunjukkan bahwa pemerintah berfungsi normal.
Apakah Xi Jinping kehilangan kendali?
Dua mantan menteri dijatuhi hukuman mati dan empat pejabat dikirim ke penjara seumur hidup pekan lalu di Tiongkok. Menurut laporan, keenamnya adalah bagian dari 'faksi politik'.
Saat ini, Partai Komunis sedang menjalankan kampanye anti-korupsi, dan diyakini bahwa keenamnya adalah penentang Xi Jinping. Fakta bahwa individu 'anti-Xi' menjadi sasaran merupakan indikasi kuat bahwa dia masih memegang komando.
Beberapa pakar Tiongkok juga mengatakan belum ada tanda-tanda kudeta di luar komentar di media sosial.
Selain itu, beberapa media regional seperti South Tiongkok Morning Post yang berbasis di Hong Kong dan The Korea Herald dari Korea Selatan, telah memposting banyak informasi tentang berbagai masalah di negara Tiongkok dalam 24 jam terakhir, tetapi tidak ada yang terkait dengan teori kudeta Tiongkok.(*)
Advertisement