Lama Baca 3 Menit

China: AS Telah 'Ciptakan Cukup Banyak Masalah Bagi Dunia'

27 September 2020, 11:28 WIB

China: AS Telah 'Ciptakan Cukup Banyak Masalah Bagi Dunia'-Image-1

Zhang Jun - Image from CGTN

Beijing, Bolong.id - Duta Besar Tiongkok untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan pada Kamis (24/9/20) bahwa AS telah "menciptakan cukup banyak masalah bagi dunia" karena kedua negara terus berdebat tentang pandemi COVID-19 selama pertemuan menegangkan Dewan Keamanan PBB.

Perwakilan AS untuk PBB, Kelly Craft mengkritik Tiongkok atas apa yang dikatakannya sebagai "keputusan untuk menyembunyikan asal-usul virus ini, meminimalkan bahayanya, dan menekan kerja sama ilmiah." Craft mengklaim tindakan Beijing "mengubah epidemi lokal menjadi pandemi global."

Zhang Jun (张军) dari Tiongkok dengan cepat menolak karakterisasi Craft.

"Saya harus mengatakan, cukup, sudah cukup. Anda telah menciptakan cukup banyak masalah bagi dunia," kata Zhang (张).

"Sayangnya, kami sekali lagi mendengar suara-suara dari AS yang sangat bertentangan dengan suasana pertemuan."

Zhang (张) menambahkan bahwa Beijing menolak tuduhan "tidak berdasar".

Perselisihan itu terjadi dua hari setelah Presiden AS Donald Trump menggunakan sebagian besar rekaman video yang ditujukan kepada Majelis Umum untuk menyalahkan Tiongkok atas pandemi COVID-19 dan karena menahan informasi tentang virus tersebut.

Pada Selasa (22/9/20), Trump menuduh Beijing "mengizinkan penerbangan meninggalkan Tiongkok dan menginfeksi dunia" dan menyebut Covid-19 sebagai "virus Tiongkok" pada Selasa (22/9/20).

Pada Kamis (24/9/20), Zhang (张) mengatakan AS sendirilah yang harus disalahkan. Sejak Januari 2020, AS telah mendiagnosis lebih dari 6 juta kasus virus Corona dalam populasinya, dan kehilangan lebih dari 200.000 nyawa karena penyakit tersebut.

Perwakilan Rusia pada sesi Kamis (24/9/20) juga mengkritik tuduhan Craft.

"Kami menyesali fakta bahwa perwakilan Amerika Serikat memilih pertemuan ini dan platform Dewan Keamanan PBB untuk membuat tuduhan tidak berdasar terhadap salah satu anggota Dewan Keamanan," ujar Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia.

COVID-19 telah membayangi KTT tahun ini, yang dipaksa online karena pandemi dan peraturan karantina 14 hari di New York City.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres telah berulang kali memohon persatuan antara negara-negara anggota dan memperingatkan pada Kamis (24/9/20) bahwa hubungan antara AS dan Tiongkok bergerak "ke arah yang sangat berbahaya."

Rapat Dewan Keamanan Kamis (24/9/20) digelar secara virtual. (*)