Dua aktor utama Tenet: John David Washington (kiri) dan Robert Pattinson - Image from GT
Beijing, Bolong.id - Film Blockbuster Hollywood ‘Tenet’, Christopher Nolan raih penghasilan CNY 100 juta (Rp297,7 miliar) di Tiongkok Daratan dan USD100 juta (Rp1,4 triliun) internasional, Sabtu (5/9/20).
Film ini memicu diskusi hangat di antara penonton Tiongkok, dengan banyak netizen mengunggah ulasan dan kesan mereka setelah menonton film di bioskop.
Meskipun mereka hanya bisa menonton saat larut malam setelah bekerja, dua warga Beijing memutuskan untuk mendukung film tersebut pada Jumat (4/9/20), hari pertama peluncurannya.
Wang Ying, yang membeli tiket untuk pertunjukan film pada pukul 23:30, mengatakan kepada Global Times bahwa dia perlu naik pesawat keesokan paginya, tetapi "Saya telah lama menantikan film ini dan jika saya tidak menontonnya hari pertama, saya tidak bisa tidur nyenyak. "
Beberapa netizen yang mengatakan mereka akan menonton film tersebut merujuk pada karya terdahulu Nolan sebagai jaminan kualitas.
"Saya percaya pada Nolan dan dia tidak pernah mengecewakan saya. Jadi saya membeli tiket untuk hari pertama," tulis seorang netizen di Sina Weibo pada Kamis (3/9/20).
Dashboard film Christopher Nolan, Tenet on the Sunset Strip di West Hollywood (19/8/20) - Image from GT
Tagar untuk film tersebut telah ditonton lebih dari 700 juta kali pada Minggu sore (6/9/20), sementara film itu sendiri memiliki 7,9 / 10 pada platform ulasan media Tiongkok Douban dari 149.000 ulasan, membuktikan popularitasnya.
Namun, seperti karya Nolan Inception, film thriller sci-fi (fiksi ilmiah) baru ini telah membuat beberapa penonton bertanya-tanya apa yang baru saja mereka lihat.
"Saya pikir Nolan melebih-lebihkan IQ saya. Meskipun dia mengatakan penonton harus merasakan film daripada memahaminya, saya merasa tidak nyaman duduk di bioskop dalam keadaan yang tidak tahu apa-apa," komentar seorang netizen dalam ulasannya di Douban.
Shi Wenxue, seorang kritikus budaya dan guru di Akademi Film Beijing, berkomentar bahwa Tenet lebih rumit daripada karya sutradara sebelumnya.
"Alasannya adalah tidak banyak bayangan selama paruh pertama film dan babak ketiga mengungkapkan terlalu banyak rahasia, menyebabkan kebingungan bagi penonton," katanya kepada Global Times, Minggu (6/9/20).
Dibandingkan dengan Inception dan Interstellar, Shi mengatakan menurutnya Tenet memberikan jawaban yang lebih baik untuk realitas saat ini, yaitu "melindungi masa sekarang bahkan dari masa depan." (*)
Advertisement