Lama Baca 3 Menit

Tidak Sah, Pengumuman AS Soal Pengembalian Sanksi PBB terhadap Iran

21 September 2020, 17:38 WIB

Tidak Sah, Pengumuman AS Soal Pengembalian Sanksi PBB terhadap Iran-Image-1

Zhang Jun - Image from China Daily

Newyork, Bolong.id - Zhang Jun (张军), perwakilan tetap Tiongkok untuk PBB, pada Minggu (20/9/20) menentang pengumuman sepihak AS tentang kembalinya sanksi PBB terhadap Iran.

Zhang (张) membuat pernyataan dalam suratnya kepada Presiden Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB setelah AS membuat pengumuman pada Sabtu (19/9/20).

Dalam suratnya, Zhang (张) menunjukkan bahwa Amerika Serikat secara sepihak menarik diri dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada Mei 2018, dan tidak lagi menjadi peserta JCPOA. Oleh karena itu, tidak sah bagi Amerika Serikat untuk menuntut Dewan Keamanan meminta mekanisme snapback.

Tiga belas anggota Dewan Keamanan sebelumnya menulis kepada Presiden Dewan dan dengan jelas menyatakan keputusan atau tindakan apa pun yang dihasilkan dari surat AS tersebut tidak memiliki efek hukum, politik atau praktis. Pandangan mereka juga direfleksikan oleh presiden dalam kesimpulannya pada 25 Agustus 2020, kata Zhang.

Utusan tersebut juga menegaskan mengingat hal tersebut di atas, mekanisme snapback tidak akan dianggap berjalan.

Tiongkok berkomitmen untuk menegakkan kemanjuran JCPOA dan otoritas resolusi Dewan Keamanan, dan akan melakukan upaya tanpa henti menuju solusi politik masalah nuklir Iran, tegasnya.

Kementerian Luar Negeri Rusia juga membantah dimulainya kembali sanksi PBB terhadap Iran, dengan mengatakan Dewan Keamanan PBB tidak mengambil tindakan apa pun yang akan mengarah pada dimulainya kembali sanksi sebelumnya terhadap negara itu.

"Sekarang mereka mencoba memaksa semua orang untuk memakai 'kacamata augmented reality' berlabel 'buatan AS' dan memahami apa yang terjadi di sekitar Iran dan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA, kesepakatan nuklir Iran) secara eksklusif melalui mereka. Tapi, dunia bukanlah permainan komputer Amerika," ujar kementerian itu dalam sebuah pernyataan pada Minggu (20/9/20). (*)