Lama Baca 3 Menit

Universitas AS Akhiri Hubungan dengan Penyedia Beasiswa Tiongkok

02 September 2020, 08:47 WIB

Universitas AS Akhiri Hubungan dengan Penyedia Beasiswa Tiongkok-Image-1

Universitas di AS Batalkan Program Visa untuk Peneliti Tiongkok- Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Texas, Bolong.id - Lima belas peneliti Tiongkok harus meninggalkan AS dalam waktu satu bulan setelah University of North Texas (UNT) memutuskan hubungan dengan organisasi yang mendanainya, ujar universitas.

Organisasi nirlaba Tiongkok, Chinese Scholarship Council (CSC) telah lama mendukung para peneliti Tiongkok untuk belajar dan bekerja dengan UNT, serta masyarakat yang ingin kuliah di berbagai universitas di Tiongkok. Pendanaan utama CSC adalah beasiswa yang disediakan oleh pemerintah Tiongkok dan Kedutaan Besar Tiongkok dari seluruh dunia.

UNT mengirim surel (surat elektronik) kepada para pelajar (penerima beasiswa CSC) pada 26 Agustus 2020, memberi tahu mereka bahwa akses ke sumber daya sekolah, termasuk surel, server, dan materi lainnya, telah dihentikan. Selain itu, mereka juga tidak diperkenankan mengunjungi kampus tanpa didampingi. Pada Senin malam (31/8/20), petisi daring yang meminta universitas untuk mencabut keputusan tersebut telah menerima hampir 4.000 tanda tangan dalam tiga hari saja.

Hingga saat ini, masih belum pasti apakah ada universitas AS lainnya yang memutuskan hubungan dengan organisasi tersebut.

Universitas AS Akhiri Hubungan dengan Penyedia Beasiswa Tiongkok-Image-2

Hua Chunying - Image from Gambar diambil dari internet, segala keluhan mengenai hak cipta, dapat menghubungi kami.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying (华春莹) pada Selasa (1/9/20) mengecam AS karena dengan sengaja mengarang kebohongan yang tak terhitung jumlahnya, menstigmatisasi dan menjelekkan siswa Tiongkok yang belajar di luar negeri dalam waktu yang lama, serta mengungkapkan ketidakpuasan serta penolakan yang kuat terhadap langkah tersebut.

"Saya tidak tahu berapa banyak orang tua Tiongkok yang dapat dengan aman mengirim anak-anak mereka ke AS untuk belajar dalam keadaan seperti itu," katanya, seraya menambahkan bahwa AS yang kita lihat saat ini sangat berbeda, sekarang penuh dengan ketertutupan, kebencian dan suka mengucilkan.

Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga akan membatasi siswa Tiongkok untuk belajar di negara itu. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan dalam sebuah wawancaranya, pada Senin (31/8/20), bahwa keputusan selanjutnya akan dibuat dalam beberapa minggu atau beberapa bulan mendatang.

Sekretaris tersebut memberikan komentar selama wawancara dengan acara radio Mornings On The Mall WMAL yang dipandu oleh Vince Coglianese dan Mary Walter, sebagai tanggapan atas upaya pemerintah untuk menindak warga negara Tiongkok atas visa pelajar.

Mempertimbangkan bahwa keputusan tersebut dapat merugikan universitas-universitas AS secara ekonomi dan merusak pertukaran pengetahuan dan potensi para pelajar, Pompeo mengatakan: "Ini adalah sesuatu yang dianggap serius oleh Presiden Trump." (*)