Ilustrasi - Image from Branding in Asia
Beijing, Bolong.id - Kebudayaan Tiongkok membentang ke penjuru dunia melalui populasi dan pengaruh Tionghoa perantauan, tetapi masih dapat terlihat budaya yang sangat berbeda dan misterius. Berikut 10 fakta menarik yang akan membantu Anda memahami budaya Tiongkok.
1. Tiongkok sangat dipengaruhi oleh Konfusianisme
Konfusianisme sangat menekankan pentingnya menghormati penguasa, keluarga, dan keharmonisan sosial. Tidak hanya sebagai filosofi nasional, tetapi juga sistem kepercayaan religius.
Bahkan lebih dari 2.500 tahun kemudian, kepercayaan Konfusianisme masih tertanam dalam etika dan agama arus utama, dan ini dapat dilihat saat Anda bepergian ke seluruh Tiongkok.
2. Tiongkok adalah "Kerajaan Tengah"
Bahasa Tiongkok untuk Tiongkok, Zhōngguó (中国), dapat diterjemahkan sebagai Kerajaan Tengah, yang mencerminkan pandangan dunia Tiongkok kuno bahwa Tiongkok adalah pusat dunia.
Hal ini menyebabkan penolakan perdagangan luar negeri yang angkuh, kemudian kekalahan militer oleh Eropa, dan perjanjian paksa, yang menandai akhir dari era kekaisaran.
Orang Tionghoa sangat bangga dengan sejarah panjang dan budayanya yang mendalam, yang mungkin Anda sadari dalam perjalanan Anda saat berkomunikasi dengan orang Tionghoa dan mengunjungi tempat wisata, yang sering memiliki tanda untuk menekankan pentingnya mereka dalam sejarah global.
3. Keluarga adalah hal yang utama
Orang Tiongkok sangat mementingkan keluarga, dan struktur keluarga. Pernikahan, keluarga, dan anak-anak semuanya sangat penting, dan banyak kehidupan keluarga Tiongkok hanya berkisar pada anak-anak bungsu.
Kakek-nenek cenderung tinggal bersama anak-anak mereka bahkan setelah mereka menikah dan memiliki anak sendiri, dan anak-anak diharapkan untuk menjaga orang tua mereka setelah mereka menikah dan bekerja. Ketika tiba waktunya untuk merayakan festival tradisional, pertemuan keluarga adalah kuncinya.
4. Ping pong adalah olahraga paling populer di Tiongkok
Ping pong, juga dikenal sebagai tenis meja, adalah olahraga amatir paling populer di Tiongkok, dengan sekitar 300 juta pemain ping pong reguler.
Bola basket, bola voli, dan bulu tangkis lebih populer di kalangan kaum muda Tiongkok saat ini, tetapi tenis meja tetap menempati peringkat pertama dengan populasi lansia yang terus bertambah.
Mao menjadikan tenis meja olahraga nasional di tahun 50-an, sebagai kendaraan untuk memulihkan kebanggaan nasional dan memfasilitasi hubungan internasional. Ini menjelaskan mengapa Tiongkok selalu berhasil dengan baik dalam turnamen ping pong global (lebih baik daripada negara lain di olahraga mana pun).
Ini juga menjelaskan mengapa banyak lingkungan di Tiongkok memiliki meja pingpong umum, karena orang Tiongkok suka berolahraga bersama di luar (terutama orang tua).
5. Kaligrafi Tiongkok adalah bentuk seni yang dihormati
Di Tiongkok, kaligrafi sendiri adalah bentuk seni tradisional yang dihormati dan banyak dipraktekkan, yang juga menyebabkan perkembangan banyak bentuk seni Tiongkok lainnya.
Contohnya termasuk ukiran segel, pemberat kertas hiasan, dan batu tinta.
Kaligrafi di Tiongkok memiliki banyak kategori berbeda, yang dapat Anda pelajari melalui perjalanan Anda di Tiongkok.
6. Kungfu Tiongkok dapat ditelusuri kembali ke masyarakat purba
Kungfu Tiongkok dapat ditemukan pada masyarakat purba, ketika orang menggunakan tongkat untuk melawan binatang buas, yang secara bertahap berubah menjadi bentuk pertahanan diri dan perburuan.
Belakangan, kung fu berkembang menjadi semacam seni bela diri, digunakan untuk melatih tentara dan meningkatkan moral mereka menjelang perang (pada saat ada berbagai pertempuran yang memperebutkan tanah dan filosofi - periode Musim Semi dan Musim Gugur (770–476 SM)).
7. Teh dapat menunjukkan status sosial Anda di Tiongkok
Teh adalah minuman nasional Tiongkok, dan dalam budaya teh Tiongkok tradisional, cara Anda meminum teh, dan teh apa yang Anda minum, dapat menunjukkan status sosial Anda.
Hari ini, minum sepoci teh saat pengunjung datang adalah cara khas menyambut pengunjung tersebut.
Upacara minum teh atau kunjungan ke rumah teh juga bisa menjadi cara penting untuk menyelesaikan transaksi bisnis.
8. Etnis Han adalah mayoritas, dan secara resmi Tiongkok memiliki 55 etnis minoritas
Pemerintah Tiongkok secara resmi mengakui 56 kelompok etnis di Tiongkok, tetapi etnis Han merupakan yang paling banyak (diperkirakan 92 persen dari total populasi Tiongkok).
Setiap etnis minoritas memiliki kebiasaan sosial, bahasa, budaya, pakaian, bahasa, dan lainnya.
Bepergian ke tempat-tempat seperti Guangxi atau Yunnan akan memberi Anda wawasan tentang berbagai kelompok ini, yang semuanya memiliki budaya yang berbeda-beda.
9. Festival tradisional Tiongkok adalah kunci budaya Tiongkok
Festival tradisional terletak agak terpusat pada budaya Tiongkok.
Festival yang paling penting termasuk Festival Musim Semi (juga dikenal sebagai Tahun Baru Imlek), Festival Lentera, Festival Qingming atau Pembersihan Makam, Festival Perahu Naga, dan Festival Pertengahan Musim Gugur.
10. Kue keberuntungan bukanlah ‘hal’ di Tiongkok - tetapi benar-benar makanan
Anda mungkin terkejut mengetahui hal ini, tetapi fortune cookie atau kue keberuntungan bukanlah ‘barang’ di Tiongkok.
Restoran Tiongkok di Tiongkok tidak, dan tidak pernah, menyajikannya kepada pelanggan mereka.
Bagaimanapun, Tiongkok jelas merupakan budaya makanan. Orang Tiongkok makan banyak sekali makanan, banyak di antaranya memiliki arti simbolis. Makanan sering kali menjadi titik puncak festival, dan hal pertama yang ditanyakan banyak orang Tiongkok adalah "Sudahkah Anda makan?". (*)