Lama Baca 3 Menit

Kota Ini Bangun Museum untuk Reruntuhan Situs Warisan Dunia

25 November 2020, 07:00 WIB

Kota Ini Bangun Museum untuk Reruntuhan Situs Warisan Dunia-Image-1

Ilustrasi - Image from Xinhua

Henan, Bolong.id - Kota Anyang di Tiongkok Tengah, pada Senin (23/11/20), memulai pembangunan museum untuk Situs Warisan Dunia Yinxu, atau Reruntuhan Yin, demi membawa orang-orang kembali ke ibu kota terakhir Dinasti Shang lebih dari 3.000 tahun yang lalu.

Dengan investasi sekitar CNY 1,06 miliar (sekitar USD 162 juta atau Rp2,2 triliun), museum mencakup area seluas hampir 18 hektar dan akan memiliki luas lantai 51.000 meter persegi, kata Li Gongle, Ketua Partai Anyang, pada upacara peletakan batu pertama.

Museum ini dijadwalkan dibuka untuk umum pada akhir 2022 untuk memungkinkan pengunjung menikmati sejarah penggalian Reruntuhan Yin, reruntuhan yang digali, skrip tulang ramalan (oracle), serta barang-barang giok dan perunggu.

Reruntuhan Yin ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia pada tahun 2006 oleh UNESCO.

Reruntuhan itu membanggakan sisa-sisa arkeologi kota kuno Yin, ibu kota terakhir Dinasti Shang (1600-1046 SM). Skrip tulang ramalan yang ditemukan di dalam reruntuhan dianggap sebagai prasasti Tiongkok tertua.

"Dengan adanya museum, impian para arkeolog Tiongkok untuk memamerkan relik yang digali dari Reruntuhan Yin menjadi kenyataan," kata Song Xinchao, Wakil Kepala Administrasi Warisan Budaya Nasional.

Sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, peninggalan yang digali dari Reruntuhan Yin berjumlah 1 juta keping, dengan lebih dari 50.000 dianggap berharga.

Li Xiaoyang, Kepala Departemen Warisan Budaya Kota Anyang, mengatakan museum baru itu akan menampilkan lebih baik kekayaan budaya Reruntuhan Yin. Area tampilan kota saat ini untuk Reruntuhan Yin kurang dari 1.500 meter persegi.

Museum ini akan membantu orang-orang mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang pencapaian luar biasa dari peradaban awal Tiongkok, kata Yu Xinhua, Wakil Ketua Partai Akademi Sejarah Tiongkok.

Arkeolog Tiongkok menemukan kompleks reruntuhan di Desa Xiaotun di Anyang pada tahun 1928, yang kemudian dikonfirmasi sebagai situs ibu kota Dinasti Shang Yin, dan paling terkenal karena penemuan besar prasasti tulang ramalan, sebagaimana dilansir dari China Daily. (*)