Lama Baca 3 Menit

Pasangan di Jilin China Positif COVID-19 Lagi Setelah Pulih

19 November 2020, 13:26 WIB

Pasangan di Jilin China Positif COVID-19 Lagi Setelah Pulih-Image-1

Penduduk lokal mengikuti tes asam nukleat di Distrik Shibei, Qingdao, Provinsi Shandong, China Timur pada 11 Oktober - Image from Xinhua

Jilin, Bolong.id - Sepasang suami istri di Yanbian, Provinsi Jilin, Tiongkok Timur Laut, dinyatakan positif COVID-19 lagi pada Senin (16/11/20) setelah pulih dan keluar dari rumah sakit di Shanghai. Diduga mereka tertular akibat impor barang dari Jepang sekitar 18 hari yang lalu, menurut pengumuman Rabu (18/11/20) dari otoritas pengendalian epidemi Yanbian.

Pihak berwenang mengatakan, masyarakat tidak perlu panik karena saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan kasus yang kambuh dapat menulari orang lain.

Pasangan itu sekarang dikarantina untuk perawatan medis di institusi medis yang ditunjuk. Semua kontak dekat mereka telah dimasukkan ke dalam kondisi karantina dan mengembalikan hasil tes asam nukleat negatif, kata pihak berwenang.

Kasus ditemukan saat pria tersebut akan dirawat di rumah sakit untuk perawatan obstruksi usus pada 16 November 2020, dengan ditemani istrinya. Sebelum masuk, mereka menerima tes asam nukleat yang memberikan hasil positif.

Mereka kemudian didiagnosis sebagai kasus COVID-19 yang kambuh oleh para ahli.

Pasangan itu tiba di Shanghai pada 25 September 2020 dan didiagnosis sebagai kasus COVID-19 yang dikonfirmasi. Setelah menerima perawatan, mereka keluar dari rumah sakit yang ditunjuk di Shanghai setelah sembuh pada 29 Oktober 2020.

Setelah itu, mereka memulai karantina selama 14 hari di kota, di mana tes asam nukleat mereka pada 9 November 2020 menunjukkan hasil negatif.

Pada 12 November 2020, pasangan itu menyelesaikan karantina mereka dan terbang ke Yanbian. Mereka mulai isolasi mandiri pada saat kedatangan.

Pihak berwenang mengingatkan bahwa masyarakat masih perlu mewaspadai pandemi karena seluruh negeri masih menghadapi situasi yang menantang dalam memerangi kasus impor dan kebangkitan lokal, sebagaimana dilansir dari Global Times. (*)